Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

[No title]



Tarhib Ramadhan FKI Rabbani Unand: Long March Pasar Baru- Gerbang Unand.

Hari Jum’at, 12 Juni 2009 keramaian di daerah Pasar Baru tak seperti biasanya. Lebih ramai dan berwarna-warni. Pasar Baru semakin ramai dan semarak dengan poster-poster dan selebaran milik UKM FKI Rabbani yang ternyata sedang mengadakan acara long march dalam rangka tarhib (penyambutan) ramadhan yang padahal masih sekitar 2 bulan lagi. Sebanyak kurang lebih 100 peserta yang merupakan pengurus dan anggota FKI Rabbani memadati Pasar Baru. Aksi long march ini diawali pembagian amunisi (leaflet dan pamflet)
dimulai pada pukul 07.00 WIB dimana pada saat itu sedang ramai-ramainya mahasiswa dan jam sibuk kerja, sehingga diharapkan akan banyak masyarakat atau mahasiswa yang ikut terlibat.ulai dari simpang Pasar Baru yang membagikan leaflet serta selebaran yang intinya pemberitahuan akan datangnya bulan ramadhan dan persiapan-persiapan yang harus dilakukan menyongsong bulan ramadhan.
Koordinator lapangan (korlap) long march, Oktario Fernandes yang juga koordinator departemen Syi’ar Islam (Syiram) FKI Rabbani menerangkan bahwa iring-iringan peserta long march ini akan start dari halte Pasar Baru hingga gerbang Unand. Dan peserta juga akan selalu bertambah dengan adanya utusan dari fakultas se-Unand. Selain penyebaran pamflet dan leaflet juga diadakan orasi sepanjang rute long march.
Panitia menyatakan kebanyakan dari masyarakat dan mahasiswa yang melintas di halte Pasar Baru rata-rata agak heran dengan aksi ini. Terlihat dari rasa penasaran terhadap spanduk besar yang berisi ajakan untuk mempersiapkan diri menjelang ramadhan. Malahan ada mahasiswa yang meminta selebaran ketika ia terlewat oleh panitia.
Isi dari leaflet diantaranya adalah mengingatkan bahwa bulan ramadhan merupakan tamu agung bagi manusia, yang lebih agung dari presiden sekalipun. Di bulan yang manusia diundang dan menjadi tamu Allah, di dalamnya berlimpah ampunan, amal-amal dilipatgandakan, amalan sunat dianggap amalan wajib dan amalan wajib dilipatgandakan balasannya.
Karena begitu dimintainya selebaran dan leaflet oleh umum, maka sebelum long march dimulai amunisi (leaflet dan pamflet) habis tersebar. Oleh karena itu diadakan amunisi tambahan dari bidang Rabbani Multimedia Centre (RMC) FKI Rabbani yang berisi ajakan untuk mempersiapkan bekal ilmu, jasadi dan ruhiyah menyambut ramadhan.
Aksi long march dimulai ketika peserta sudah semakin mengantri panjang dan gelisah untuk segera beraksi. Sekitar pukul 07:44 WIB dimulai long march dengan formasi ikhwan (laki-laki) di depan, dan para akhwat (perempuan) di belakang. Dengan berbekal amunisi, para peserta juga menghampiri masyarakat yang ditemui di sepanjang rute long march. Orasi juga dilakukan terlebih pada titik-titik keramaian seperti di simpang-simpang jalan, kompleks kos-kosan, dan kedai.
Long march berakhir sampai di gerbang Unand dengan ditutup beberapa acara. Orasi bergantian baik dari panitia maupun peserta. Koordinator lapangan (korlap) menyatakan terima kasih kepada para peserta yang sudi ikut serta dalam tarhib ramadhan.” Apa yang kami usahakan ini tak lain adalah meneladani Rasulullah saw, di mana beliau selalu mengamalkan adanya persiapan jauh-jauh sebelum datangnya bulan ramadhan’. Do’a Rasulullah SAW : ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami pada bulan ramadhan. Ini adalah contoh untuk kita bagaomana mengahdapi ramadhan kita harus mempersiapkan segalanya dan jauh-jauh hari sebelumnya. Ini mungkin yang terlupa oleh kita, lanjut beliau. Kita harus mempunyai persiapan dan perencanaan matang untuk menggapai kemenangan sekaligus mengalahkan syetan dan hawa nafsu, di mana sebenarnya syetan juga sudah memiliki perencanaan untuk menggagalkan dan menggelincirkan kita agar tidak mengambil manfaat dari berkah tersebut.
Salah seorang peserta dadakan yang tergabung dalam aksi ini, Fadil dari Fakultas MIPA menyatakan apresiasi kepada UKM FKI Rabbani atas kepeduliannya mengingatkan masyarakat tentang akan datangnya bulan ramadhan dan persiapan-persiapannya. Kesalahan yang selalu terulang adalah dimana dalam menyongsong bulan ramadhan, justru menyiapkan anggaran sebesar-besarnya untuk konsumsi di bulan rmadhan yang selalu membengkak, padahal ini bertentangan dengan hakikat puasa yaitu merasakan apa yang dirasakan oleh yang miskin.
Akhirnya, acara ditutup dengan pembacaan do’a oleh utusan dari pertanian, Arif yang mengajak peserta untuk mengkhusukkan diri memohon kepada Allah SWT untuk disampaikan dan dipertemukan dengan bulan ramadhan. [supadilah/rmc]



Post a Comment for " "