Pelajaran dari Akar
Oleh Supadilah
Allah menggunakan perumpamaan seorang mukmin yang baik adalah laksana
pohon yang akarnya menghunjam ke bumi dan batangnya yang menjulang ke langit.
Perhatikan benda yang digunakan Allah dalam perumpamaan itu. Kenapa Allah
memilih akar dan batang? Dan tidak daun atau bunga?
Pasti Allah punya alasan dibalik
pemilihan itu. Sebab, segala sesuatu diciptakan atau dipilih oleh Allah, tidak
tanpa maksud apa-apa? “… Ya Tuhan
kami, tidaklah engkau menciptakan segala sesuatu di muka bumi dalam keadaan
sia-sia, Maha Suci Engkau, maka selamatkanlah kami dari siksa neraka.” (QS Al
Imran[3]: 191).
Para mufassirin sepakat, jika Allah bersumpah dengan nama tertentu atau
menggunakan benda perumpamaan tertentu, maka nama dan benda itu sifatnya
penting, dan memiliki keutamaan yang tidak remeh.
Ternyata akar
memiliki keutamaan lain dibanding bagian tumbuhan lainya.
1.
Akar (dan batang) adalah bagian tumbuhan yang
tidak pernah meninggalkan pohon, kecuali pohon itu akan mati. Daun bisa gugur
karena layu atau diterbangkan angin, ranting bisa patah atau terpotong, dan
bunga bisa saja pergi meninggalkan pohon tetapi pohon tetap hidup. Sementara,
jika akar pergi meninggalkan pohon, maka bisa dipastikan pohon akan mati.
Begitu
juga hendaknya kita dalam dakwah. Dalam dakwah, ada yang berfungsi seperti
batang (dan akar). Kader dakwah boleh datang dan pergi. Tapi akar dakwah yaitu
mereka yang menjaga kelangsungan hidup dakwah, jangan boleh pergi. Atau
merasalah, diri kita adalah akar bagi dakwah. Dengan demikian kita merasa bahwa
keberadaan kita dalam dakwah adalah sangat penting.
2.
Akar adalah sumber kehidupan bagi pohon
Pohon
memerlukan nutrisi untuk hidup. Unsur hara yang dibutuhkan oleh pohon, diambil
dari dalam tanah oleh akar. Dengan nutrisi itu, pohon bisa hidup.
Jika
daun gugur, pohon tak mati. Ranting patah, tidak memengaruhi kehidupan pohon.
Tapi jika akar tidak ada, maka sehari saja pohon bisa layu dan kemudian mati.
Jadilah
kader dakwah yang menghidupkan dinamika dakwah. Dakwah semakin sehat dan hidup
dengan adanya kita; tumbuh dan berkembang.
3.
Saat akar dipotong, dari potongan itu akan
keluar serabut-serabut akar.
Serabut
akar itu nantinya menjadi pengganti akar yang dipotong, dengan jumlahnya yang
lebih banyak. Sebuah pelajaran untuk kita, bahwa akar mampu melakukan regenerasi.
Dakwah yang kita perjuangkan, sangat panjang jalannya. Ujung dari perjuangan
dakwah itu bahkan tidak bisa kita tebak. Tak dipungkiri, dakwah memerlukan
jumlah (kuantitas) kader yang banyak, dengan tidak mengesampingkan kualitasnya.
Seorang
kader, harus mampu menjadi seperti akar yang mampu meregenerasi. Dari satu
orang kader, bisa mencetak kader yang lebih banyak. Harus mampu menambah banyak
jumlah kader darinya. Minimal satu orang dari kita. bertambahnya usia tarbiyah
kita, hendaknya diiringi bertambahnya kader yang terekrut. Islam harus menjadi
rahmatan lil ‘alamin.
Mari berjuang untuk mewujudkan itu. Semoga Allah memberikan kekuatan kepada
kita untuk bisa mewujudkan cita-cita mulia itu. Amin.
Sungguh, tiada Allah menciptakan sesuatu
dengan sia-sia.
Post a Comment for "Pelajaran dari Akar"
Kata Pengunjung: