Belajar dari Mereka
Kita paham bahwa sekolah ini banyak
keterbatasan. Fasilitas di sekolah ini banyak yang kurang. Dalam banyak hal. Masalah
air,kamar,makan,dan lainnya.
Sebagai guru di sekolah ini, saya pun merasakannya.
Apalagi murid yang notabenenya mereka masih kecil, sebagian besarnya baru
berpisah dengan orang tuanya kali ini. Jelas mereka sangat merasakan dan
merisaukan keterbatasan ini.
Makanya ada beberapa anak yang tidak tahan
dengan kondisi ini, berguguran. Beberapa diantaranya memutuskan untuk keluar
dari sekolah dan pondok. Harus jujur, salah satunya karena keterbatasan ini.
Saya pun mengalaminya. Beberapa kali masalah
air menjadi hal yang diresahkan. Tidak mandi karena tidak air. Makan dengan
menu seadanya, tidak sesuai selera. Kamar yang sempit, sehingga harus
berpandai-pandai dengan ruangan yang ada.
Tapi jumlah mereka yang bertahan, jauh lebih
besar dari mereka yang berjatuhan. Mereka ternyata mampu bertahan dengan segala
keterbatasan di sekolah ini. Maka, amat malu jika ternyata guru yang biasanya
memotivasi siswa agar bisa survive dengan keterbatasan ini, malah tak mampu
bertahan.
Tapi setelah dipikir, kondisi guru lebih baik.
Jauuh..lebih baik dari apa yang dialami murid.
- Kalau menu makan seadanya, mau tak mau murid melahap menu itu juga. Sedang guru? Bisa keluar beli makan sesuai menu yang diinginkan.
- Kalau air mati, gak bisa mandi, maka murid tak bisa keluar. Guru? Bisa keluar. Baik mandi di masjid atau mandi di sungai juga.
- Sekamar tiga atau empat orang, itu masih lebih baik daripada system kamar tidur asrama dengan dua lantai. Yang dapat lantai atas, harus lebih sabar.
Hm, dipikir-pikir, saya-lah yang
harus belajar dari mereka. Tentang kesabaran, keuletan, dan tetap survive
ditengah keterbatasan. Mereka memeng mengeluh. Saya pun mengeluh. Tapi tak
boleh keluhan saya lebih berat dan besar dari mereka.
Mereka jauh lebih menderita dari
saya. Keterbatasan mereka lebih banyak dari saya. Tapi mereka bisa bertahan
dengan kuat lebih kuat dari saya. Jelas, saya harus belajar dari mereka.
Supadilah
Post a Comment for "Belajar dari Mereka"
Kata Pengunjung: