Guru Kreatif, Belajar Aktif
Perkembangan ilmu dan teknologi selalu dinamis. Bagi yang tidak
mampu mengikutinya siap-siap tertinggal, termasuk guru pun begitu. Guru harus melek
teknologi dan menguasai pemanfaatannya guna menunjang kinerjanya sebagai
seorang guru.
Penggunaan metode belajar yang sama akan membuat siswa bosan. Sudah
saatnya kita tinggalkan pembelajaran konvensional dimana belajar hanya melalui
metode ceramah dan buku sebagai satu-satunya media belajar membuat siswa akan
merasa bosan. Penggunaan teknologi membantu guru untuk menemukan inovasi dan
kreativitasnya dalam proses mengajar sehingga proses pembelajaran menjadi lebih
asyik dan menarik. Dengan metode dan media pembelajaran yang kreatif seperti video,
audio, powerpoint, dan software pendidikan membuat proses pembelajaran makin
inovatif dan menyenangkan.
Kepala sekolah tempat saya mengajar sangat menekankan pentingnya alpha
zone untuk siswa, yaitu mengkondisikan siswa dalam kondisi relaksasi atau
tenang. Pada saat itu adalah kondisi paling baik untuk belajar sebab sel saraf
sedang berada pada suatu harmoni atau keseimbangan; yaitu ketika sel-sel saraf
seseorang melakukan tembakan impuls listrik secara bersamaan dan juga
beristirahat secara bersamaan sehingga timbul keseimbangan yang mengakibatkan
kondisi kondisi relaksasi seseorang. (http://akademikonseling.weebly.com)
Kami para guru pun segera memutar otak mencari bahan alpha zone.
Bahan itu dicari melalui situs www.youtube.com atau mesin
pencari google.
Guru Bahasa Indonesia memilih goyang dumang yang sedang nge-tren
bersamaan meroketnya lagu ‘Sakitnya Tuh Disini’. Para siswa pun antusias
menyambutnya. Semua bergoyang ria. Di lain waktu, beliau mengajak siswa untuk
mencermati lirik dari lagu ‘Ayam Jago’ sebagai pengantar materi pantun dan
puisi. Nuansa dangdut itu membuat kelas lebih semarak. Lalu ada juga bareng-bareng
menyanyikan lagu ‘Balonku Ada Lima’ versi Arab. Para siswa pun tertawa lepas.
Keceriaan tergambar pada wajah mereka diawal pelajaran.
Saya memilih hal-hal yang lucu mulai dari stand up comedy,
menampilkan video lucu hingga tebak-tebakan lucu. Sebelumnya saya belajar stand
up comedy dari www.youtube.com. Sedangkan
untuk tebakan lucu saya ambil dari www.google.com. Siswa cukup tertarik, bahkan
mereka balik memberikan tebak-tebakan. Mereka pun menyiapkan tebak-tebakan dari
rumah. Kalau tidak dihentikan, mereka terus saja melontarkan tebak-tebakan.
Beberapa tebak-tebakan diantaranya adalah sebagai berikut.
Tanya : Hewan apa yang terdiri dari satu huruf?
Jawab : i (kan?)
Tanya : Hewan apa yang terdiri dari dua huruf?
Jawab : u dan g
Tanya : Hewan apa yang terdiri dari tiga huruf?
Jawab : hiu, beo
Tanya : Kakinya satu, matanya tiga. Apa, hayo?
Jawab : Lampu lalu lintas (traffic light)
Tanya : Kakinya tiga tak punya kepala. Apa?
Jawab : Cap kaki tiga
Tanya : Ayam apa yang besar?
Jawab : Ayam semesta
Tanya : Hewan apa yang tidak pernah rugi?
Jawab : Laba-laba
Tanya : Hewan apa yang bersaudara?
Jawab : Katak beradik.
Saat siswa berhasil menjawab, guru tidak usah sungkan untuk memuji dan
mengapresiasi misalnya dengan memberikan jempol.
Membuat siswa bahagia saat belajar lebih penting daripada sekedar
menyampaikan materi. Dengan tidak mengurangi wibawa, guru berhasil
menghilangkan jarak yang tebal dengan murid. Kalau sudah merasa dekat, belajar pun
terasa lebih asyik
Daya Dukung Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 menekankan peralihan teacher center menjadi student
center. Pembelajaran terpusat pada siswa. Guru hanya sebagai fasilitator.
Akibatnya, siswa harus semakin aktif. Ini harus dibarengi dengan ketersediaan
teknologi dalam belajar, salah satunya akses internet. Untuk materi yang tidak terdapat
di buku, maka siswa dapat mencarinya di internet. Misalnya untuk pelajaran
Fisika, di internet banyak tersedia contoh soal dan pembahasannya. Situs yang
sering saya rekomendasikan adalah www.kucingfisika .com, www.fisikastudycenter.com, atau www.gurumuda.com.
Saya menganjurkan siswa untuk selalu membawa laptop atau handphone
yang bisa akses internet. Banyak pertanyaan-pertanyaan sepele tapi penting yang
itu tidak ada di buku. Misalnya apakah gravitasi bumi bisa habis? Apa yang
terjadi jika gravitasi bumi habis? Apakah di planet lain ada gravitasi? Mana
yang lebih besar antara gravitasi bumi di daerah khatulistiwa dengan di kutub?
Belajar lebih menarik dan menyenangkan dengan daya dukung
teknologi. Materi pembelajaran akan lebih interaktif dan menarik. Seperti yang
saya alami di kelas, suasana lebih hidup dengan disajikan video-video pendukung
materi belajar. Penjelasan tentang gravitasi bumi, hukum gravitasi, pembentukan
alam semesta, hingga hukum Newton lebih menarik dan semakin jelas dengan
pemutaran video.
Kurikulum 2013 juga menuntut kolaborasi antara satu mata pelajaran
dengan mata pelajaran lain. Pernah saya mengajak siswa untuk membuat komik
Fisika dengan menggunakan penyedia gratis www.pixton.com. Siswa yang
tidak bisa menggambar pun bisa membuat komik karena segala fitur dan karakter
sudah tersedia disana. Siswa pun antusias dengan pertemuan saat itu. Mereka
dibebaskan berkreasi membuat komik yang berkaitan dengan Fisika dengan bahasa
mereka sendiri.
Pemanfaatan Sosial Media
Hampir setiap orang bisa mengakses internet. Menurut data Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), sebanyak 270 juta nomor
HP digunakan di Indonesia, melebihi jumlah penduduk indonesia. (http://bpptik.kominfo.go.id). Dunia dalam genggaman, begitu istilahnya. Facebook menempati
urutan teratas sosial media paling banyak dikunjungi. Hampir semua orang punya
akun facebook. Guru dan siswa pun tidak ketinggalan.
Kondisi ini harus dimanfaatkan oleh guru. Melalui facebook, guru
menjalin komunikasi dan interaksi dengan siswa. Baik sekedar menyapa, diskusi
tentang hobi, maupun obrolan dengan tema lain yang mendekatkan guru dengan
siswa. Jika kedekatan sudah terjalin, maka proses belajar mengajar pun akan
lebih mudah. Selain itu, di facebook tersedia fasilitas melampirkan file,
gambar, dan video. Guru bisa saja memberikan materi belajar atau memberikan
tugas lewat facebook.
Penggunaan media pembelajaran juga perlu ditingkatkan. Media yang
biasa disekolah antara lain LCD, interactive whiteboard (IWB), komputer, dan
lainnya. Namun karena keterbatasan kemampuan guru, IWB biasanya hanya berfungsi
sebagai LCD saja.
Sudah banyak guru yang menyampaikan materi dalam bentuk power
point. Agar lebih menarik, tingkatkan dari sekedar software bawaan laptop. Gunakan
aplikasi yang membuat presentasi kita lebih keren tampilannya diantaranya
dengan menggunakan TBS Cover Editor, Coreldraw, atau Macromedia Flash.
Pendidikan di Indonesia masih tertinggal dari negara lain. Tapi
kita yakin, pendidikan di Indonesia akan semakin membaik dengan meningkatkan kualitas
mengajar guru. Termasuk dengan penggunaan teknologi untuk menciptakan suasana
belajar yang asyik dan menyenangkan. Mudah-mudahan cita-cita kita bersama bisa
terwujud.aamiin
Tulisan ini saya buat untuk mengikuti lomba GURU BLOGGER INSPIRATIF 2014
Facebook : Indonesia Terdidik TIK
Twitter : bloggerindi-TIK
Saya kenal pixtoon pas kuliah Pak. Dan sekarang belum pernah lagi menggunakannya untuk mengajar. Karena baca artikel bapak ini saya jadi terinspirasi untuk menggunakan apliskasi tersebut lagi. Terima kasih.
ReplyDeleteterimakasih kembali...:P
ReplyDelete