Lebak; Petis dan Ngaliwet
Setiap daerah atau masyarakat tertentu memiliki ciri khas tertentu. Dan
Lebak/Jawa Barat Sunda identik dengan dua hal ini; metis dan ngaliwet. Benar.
Setidaknya dua hal ini yang sering saya jumpai dan alami dalam kurun 1 tahun ini
tinggal di Lebak. Bandingkan dengan sebelumnya, 7 tahun tinggal di Sumatera
Barat, nyaris tidak pernah sekalipun saya menemui dan melakukan kedua hal ini.
Sebaliknya, 1 tahun di Lebak, tidak terhitung lagi saya menemui dan melakukan
dua hal ini, baik dalam skala kecil-kecilaan (seadanya) atau skala besar (cukup
mewah).
Inilah yang menjadi ciri khas dan local wisdom dari masyarakat
Lebak. Metis dan ngaliwet memang menjadi tren, bahkan menjadi budaya. Melalui
beragam simpul silaturahim. Saya ambil contoh saya dan sekitar saya. Mulai dari
komunitas futsal, guru, siswa-guru, paskibraka, komplek, pengajian, dan
lainnya. Simpul-simpul itu senantiasa menghadirkan dua hal itu dalam waktu yang
berbeda.
Bagi masyarakat Lebak, dua hal ini menjadi sebuah kebanggaan yang
dipertahankan. Sebab keduanya memiliki banyak fungsi. Mulai dari olahraga
(karena berkeringat), menambah keakraban dan silaturahim. Memang terasa sekali
fungsinya. Melalui 2 itu, terjalinlah keakraban dan silaturahim yang pada zaman
hedonis-modern ini semakin terkikis.
Metis itu kegiatannya. Benda atau makanannya namanya petis. Menu
didalamnya ada berbagai buah-buahan diantaranya mangga, pepaya, bengkoang, ubi
jalar, jambu air, dan sejenisnya. Petis, pada masyarakat atau daerah lain pun
ada, tapi dengan nama yang berbeda. namun yang hampir sama adalah sambelnya,
yaitu pakai cabe rawit mentah dan gula merah. Tambahannya tergantung selera.
Ada yang ditambah garam, terasi, atau lainnya. Kepedasannya tergantung jumlah
cabe yang dipakai. Petis bisa dibeli dari tukang petis, namun dibuat sendiri
lebih terasa enak, nuansa ‘perjuangannya’ lebih hidup.
Sebagai sebuah hal yang baru, ada saja yang tidak klop dengan menu ini.
Bagi yang tidak suka, tidak mengapa. Tapi sebaiknya tetap ikut saja. Ambil
manfaat dari kegiatan ini.
(tulisan tentang
ngaliwet akan menyusul, insya Allah...)
Post a Comment for "Lebak; Petis dan Ngaliwet"
Kata Pengunjung: