Mengisi Raport
Semester lalu telah lewat, ditandai dengan penerapan kurikulum 2013 yang telah dianulir kebijakannya oleh Mendikmen agar pada semester dihentikan dan kembali ke KTSP. Banyak kenangan pada penerapan K 13, salah satunya adalah pengisian raport. Memang, salah satu kelemahan dan kerumitan K 13 adalah pada masalah administrasi. Penilaian dan pengisian (format) raport cukup membuat bingung dan capek para guru.
Memang, ada
apilkasi untuk pengisian raport. Tetapi tidak semua sekolah yang mendapat
aplikasi ini. Makanya kesiapan untuk pengisian raport pun beragam. Bahkan ada
yang memasukkan nilai raport secara manual misalnya dengan program microsoft
excel. Aplikasi yang ada saat ini dibuat sendiri dengan kreativitas guru.
aplikasi ini ada yang gratis hingga berbayar. Kemendikmen masih menyiapkan
format pengisian raport agar tiap sekolah sama, akan tetapi hingga kini belum
rampung finalisasinya. Sehingga, format raport masing-masing sekolah atau
daerah bisa berbeda. Sementara aplikasi belum rampung, K 13 malah sudah
dihentikan.
Saya mengamati beberapa
sosial media saat menjelang pembagian raport. Banyak keluhan disana. Dari status
yang saya baca, banyak teman saya yang juga berprofesi sebagai guru cukup
dipusingkan dengan pengisian raport. Berikut ini beberapa keluhannya.
1.
Aplikasi yang belum juga
diberi oleh pihak sekolah
2.
Aplikasinya eror. Input angka
sukses, tapi deskripsinya error
3.
Pengisian raport dengan
program excel. Banyak kerjanya. Termasuk kerja yang manual
4.
Banyak hal yang harus
dimasukkan ke dalam raport. Pengerjaannya lama. 1 siswa bisa mencapai 20-30
menit.
Para wali kelas (walas) terpaksa begadang untuk merampungkan pengisian
raport. Tak jarang, manipulasi data pun dilakukan. Ini karena tidak mau
dipusingkan dengan nilai yang tak kunjung sesuai dengan format. Atau deskripsi
yang panjang, yang jika harus benar-benar sesuai data dari guru mata pelajaran,
akan membutuhkan waktu sangat lama.
Ada yang selesai pada larut malam, tengah malam, bahkan hingga subuh. Padahal
esoknya mereka harus fit saat bertemu dengan para wali murid membagikan raport.
Pengisian raport memang merupakan siklus rantai. Harus menunggu nilai dari
masing-masing guru mata pelajaran. Maka pekerjaan ini harus ditunjang oleh guru
dan wali kelas. Jeda antara ujian dan penilaian juga menentukan kesiapan guru
mapel dan wali kelas.
K 13 memiliki harapan yang baik dalam memperbaiki kondisi pendidikan di
Indonesia. Tapi tentang administrasinya harus dievaluasi. Agar guru tidak melulu
disibukkan dengan penilaian dan abai dengan memperhatikan siswa. Guru tidak
selayaknya dipusingkan dengan masalah penilaian dan pengisian raport. harusnya
guru dinyamankan dengan penilaian dengan tidak mengesampingkan kerja keras,
kreativitas, dan tanggungjawabnya.
Post a Comment for "Mengisi Raport"
Kata Pengunjung: