Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kopi Sabar

Dari hari ke hari senantiasa diri berupaya terus melakukan perbaikan. Status dan takdir yang selalu berupa mengharuskan untuk menjadi pribadi yang selalu baik. Sudah terlintas niat. Sudah bulat tekad. Ada usaha ke arah sana.
Namun tidak serta merta begitu saja bisa dilakukan. Ada harga yang harus dibayar. Alam kadang menguji. Dunia meminta bukti. Benarkah sudah berubah?

Sabar. Ini salah satu sifat yang ingin dimiliki. Dikuatkan. Dipertebal. saya bukan tipe penyabar. Tapi saya selalu ingin ke arah sana. Ingin sabar sebagai suami. Ingin sabar menjadi ayah. Ingin sabar dalam mengemban amahan di sekolah (wakakesiswaan, walas, dan guru). Ingin sabar sebagai murabbi dan mutarabbi.
Tapi sering diuji. Justru ketika sudah berazzam untuk sabar, ada saja masalah yang mendera. Entah itu dari anak. Kalau tidak, dari isteri. Kadang sekolah, atau kepala sekolah, atau guru lain. Hm...
Tidak mudah untuk menjadi apa yang diinginkan. Justru di sana lah, test berlangsung. Untuk pembuktian, apakah sungguh-sungguh ingin menjadi sabar, ataukah kalah kembali oleh nafsu. Allahu rabbi...kuatkan hamba-Mu. Aamiin.

Post a Comment for "Kopi Sabar"