Sekolah di Rumah
“Sekolah
di rumah ya..” kata Jundi tiba-tiba saat saya mau berangkat sekolah. Saat itu,
Jundi, anak saya yang berumur 2 tahun 8 bulan dan telah bisa menghitung hingga
angka 20 itu sedang mengambil buku dari rak. Menjatuhkannya, kemudian membuka
lembaran demi lembaran.
Buku
yang sedang dipangkuannya adalah Al Quran Pertamaku. Di tiap lembaran pojok kiri
atas tertulis nomor halaman. Namun di lembaran kanannya tidak ditandai nomor
halaman. Penomoran halamannya dari angkat 1 sampai dengan 20.
Setiap
melihat angka, Jundi pun mengucapnya dengan suara keras. Berurutan. Sampai di
nomor 10, ditingkahi dengan ucapan ‘Yeee..’. Jundi menghitung hingga angka 20. Pun
di angka akhir itu, Jundi melengkapinya dengan ‘Yee...’.
Belajar Angka
Jundi
belajar angka melalui media laptop. Dia belajar dari video ‘Diva’ sebuah media
pembelajaran bagi anak-anak. Video yang disisipi belajar angka atau huruf. Jundi
tertarik dengan video semacam ini. Bisa karena
biasa. Begitu kira-kira. Sebab terbiasa nonton video Diva, Jundi akhirnya
lancar menghitung.
Tentunya
tidak sekaligus bisa. Mulai dari 1 sampai 7. Bertambah hingga 9. Kemudian agak
lama beranjak ke 10, lumayan lama. Sebab tidak terbiasa dengan dua angka. Lalu berhitung
11, 12, dan 18. Sampai di angka itu Jundi masih lancar melafalkannya.
Caranya
saya menyebut dua (belas), tiga (belas), enam (belas) dan delapan (belas). Tanda kurung diucapkan Jundi. Di angka
19 agak lama. Agak lama lagi di angka 20. Karena gabungan dua angka baru yang
belum dipelajarinya itu. Berkat latihan berulang-ulang, bisa juga dia
melafalkan angka 20. Berlanjut 21 dan 22 pada hari ini. Iya, pada hari ini tulisan
ini dibuat.
Kemampuan
belajar menghitung itu didukung dengan kesukaannya belajar menulis (mencoret-coret).
Termasuk nulis angka itu pula. Di kertas-kertas, lantai, dinding, atau mainan
magnet. Semakin lancarlah dia. Ditambah, banyak waktu yang dihabiskannya di
rumah. Makin mahirnya Jundi.
Di usianya
yang belum genap 2 tahun, tapi sudah bisa berhitung, walaupun baru sebatas
melafalkannya, kami tentu sangat berbahagia. Belum masuk TK atau RA. Tentu saat
masuk sekolah tidak perlu susah lagi mengajarinya angka atau huruf. Sebab kata
para ahli psikologi, perkembangan otak paling pesat terjadi pada usia 0 – 2 tahun.
Namun, semuanya itu bukanlah target atau paksaan kami. Jundi sendiri yang suka
dengan angka dan huruf.
Post a Comment for "Sekolah di Rumah "
Kata Pengunjung: