Indonesia Kalah Lawan Malaysia, Ini Catatannya
Kecewa lagi. Rakyat Indonesia harus menunda lagi untuk bisa menyaksikan timnas sepakbola Garuda meraih podium. Di ajang Sea Games 2017, timnas Garuda harus mengakui keberuntungan timnas tuan rumah, Harimau Malaysia.
Gol semata mayang timnas malaysia dicetak oleh Tanabalan di menit ke 87. Dengan kekalahan ini, secara head to head Indonesia menderita kekalahan yang ke-4 ketika melawan Malaysia.
Pada pertandingan di semifinal itu, sebetulnya Indonesia cukup menguasai pertandingan walaupun bermain di Malaysia. Beberapa catatan berikut menjadi pertimbangan di skuat timnas Garuda.
Pertama, finishing yang kurang baik. Umpan-umpan pemain lain belum mampu diselesaikan dengan baik oleh striker. Para penyerang belum mampu menjadikan peluang sebagai gol. Di kotak penalti lawan, sering kali striker kita lepas bola.
Kedua, umpan kurang matang dari pemain sayap. Beberapa kali pemain kita tidak tahu harus mengumpan atau melakukan shooting. Umpan tarik kepada striker jarang kita temui. Padahal umpan yang demikian cocok sekali dengan tipikal postur tubuh pemain kita, yang rata-rata berpostur pendek.
Ketiga, dibeberapa pertandingan, para pemain masih mengandalkan umpang silang dan umpan lambung. Begitu dapat bola, langsung berikan umpan jauh ke depan. Umpan seperti itu bukan umpan pasti. Untung-untungan. Dan faktanya begitu, penyerang kita sering kehilangan bola. Dengam mudah umpan itu digagalkan oleh pemain belakang tim lawan.
Keempat, sedikit sekali pemain belakang yang berkualitas. Pada beberapa kesempatan pemain belakang kita sering panik menghalau bola. Termasuk menghadapi bola mati lawan, penyerang lawan bebas mendapatkan bola dan menyelesaikannya tanpa kesulitan. Terakhir, pada kekalahan melawan Malaysia, Indonesia harus kehilangan Kapten Hansamu Yama yang terkena larangan bermain sebab akumulasi kartu kuning. Tidak ada pengganti sepadan Hansamu dalam timnas.
Masih banyak yang harus dibenahi. Apalagi untuk level yang lebih tinggi. Wuh, masih belumlah, kalau melihat kondisi seperti ini. Namun, bukannya berarti tidak mungkin. Bola itu bulat. Hehe
Gol semata mayang timnas malaysia dicetak oleh Tanabalan di menit ke 87. Dengan kekalahan ini, secara head to head Indonesia menderita kekalahan yang ke-4 ketika melawan Malaysia.
Pada pertandingan di semifinal itu, sebetulnya Indonesia cukup menguasai pertandingan walaupun bermain di Malaysia. Beberapa catatan berikut menjadi pertimbangan di skuat timnas Garuda.
Pertama, finishing yang kurang baik. Umpan-umpan pemain lain belum mampu diselesaikan dengan baik oleh striker. Para penyerang belum mampu menjadikan peluang sebagai gol. Di kotak penalti lawan, sering kali striker kita lepas bola.
Kedua, umpan kurang matang dari pemain sayap. Beberapa kali pemain kita tidak tahu harus mengumpan atau melakukan shooting. Umpan tarik kepada striker jarang kita temui. Padahal umpan yang demikian cocok sekali dengan tipikal postur tubuh pemain kita, yang rata-rata berpostur pendek.
Ketiga, dibeberapa pertandingan, para pemain masih mengandalkan umpang silang dan umpan lambung. Begitu dapat bola, langsung berikan umpan jauh ke depan. Umpan seperti itu bukan umpan pasti. Untung-untungan. Dan faktanya begitu, penyerang kita sering kehilangan bola. Dengam mudah umpan itu digagalkan oleh pemain belakang tim lawan.
Keempat, sedikit sekali pemain belakang yang berkualitas. Pada beberapa kesempatan pemain belakang kita sering panik menghalau bola. Termasuk menghadapi bola mati lawan, penyerang lawan bebas mendapatkan bola dan menyelesaikannya tanpa kesulitan. Terakhir, pada kekalahan melawan Malaysia, Indonesia harus kehilangan Kapten Hansamu Yama yang terkena larangan bermain sebab akumulasi kartu kuning. Tidak ada pengganti sepadan Hansamu dalam timnas.
Masih banyak yang harus dibenahi. Apalagi untuk level yang lebih tinggi. Wuh, masih belumlah, kalau melihat kondisi seperti ini. Namun, bukannya berarti tidak mungkin. Bola itu bulat. Hehe
Post a Comment for "Indonesia Kalah Lawan Malaysia, Ini Catatannya"
Kata Pengunjung: