Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kekuatan Hijrah

Momentum hijrah nabi menjadi satu kisah penting bagi kita umat islam. pergantian tahun baru islam merupakan hal yang penting untuk kita ambil semangatnya. Saking pentingnya, di beberapa belahan tempat mengadakan perayaan-perayaan tertentu semisal pawai Muharram, pawai obor, pesta tumpeng, pengajian, atau muhasabah. 

Namun yang terpenting perayaan pergantian tahun islam itu bukan sekedar ritual belaka. Utamanya adalah internalisasi makna hijrah.

Hijrah adalah berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, dari satu kondisi ke kondisi yang lain yang lebih baik. Berpindah itu tidak stagnan atau statis. Bahkan dalam ilmu fisika, setelah menempuh jarak tertentu namun kembali ke posisi semula, bukanlah dinamakan perpindahan (hijrah).


Ada tiga hal yang penting untuk kita hijrahi. Pertama, hijrah diri. Spirit muharram ini harus menjadikan diri sebagai pribadi yang lebih berakhlak. Hiasi diri dengan kesabaran dan menahan, saat ada kesempatan untuk marah. Berkomitmen untuk bicara dan bersikap jujur dan hindari bohong, meskipun kejujuran itu pahit dan mengancam runtuhnya harga diri. Disiplin dengan waktu yang tidak mengenal kondisi dilihat pimpinan atau tidak. Menghindari sifat negatif sebenarnya menyelamatkan diri dari perilaku sia-sia dan merusak.

Kedua, hijrah keluarga. Pernikahan bukan hanya menyatukan laki-laki dan perempuan. Tapi juja berarti menuju tujuan mulia yaitu membentuk keluarga surga dan mencetak generasi peradaban. Karenanya, suasana keluarga dibangun dengan komitmen saling membantu, mengingatkan, dan memperbaiki. Dari awal, tentu ada sebuah kesadaran bahwa pasangan kita adalah sosok manusia yang tidak sempurna. Ada khilaf dan salah. Hendaknya kita menjadi orang yang paling sabar dan lapang dada terhadap pasangan kita.

 Jangan kita menjadi orang yang paling toleran dengan orang lain, tapi paling komitmen dengan keluarga sendiri. Kepada yang jauh penuh senyum, tapi bengis kepada yang dekat.

Ketiga, hijrah masyarakat. Dalam interaksi sosial kita perteguh silaturahim. Bangun kesadaran saling membabru dan membangun. Lingkungan kita akan berdaya manakala satu sama lain saling dukung dalam kebaikan. Bahwa membangun negeri ini tidak bisa dilakukan oleh individu atau kelompok saja. Kita harus bergandengan tangan demi terwujudnya masyarakat yang gemah ripah loh jinawi.

Kita juga harus tegas untuk tidak terpancing dengan provokasi yang dapat merusak integrasi bangsa. Dewasa ini, masyarakat kita mudah terbakar dengan isu SARA. Dan kita sudah punya pelajaran berharga dari kejadian itu. Semoga menjadi pelajaran kita bersama. Waspada dengan berita yang belum tentu benar adanya. Waspada dengan kemungkinan adu domba yang dilakukan oleh pihak-pihak yang punya kepentingan.

*Hijrah di Sekolah*

Sejatinya, sekolah menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa. Sekolah sebagai lingkungan yang menjadi solusi atas masalah yang akan dan telah dihadapi oleh siswa.  Namun karena berbagai faktor sekolah malah menjadi beban.

Hijrah di sekolah berarti mengupayakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Menyediakan aktivitas yang benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat untuk mereka. Guru menjadi sosok yang dicintai, disayangi, dan dihormati. Bukan menjadi sosok yang ditakuti atau dihindari.

Hijrah di sekolah berarti mengupayakan pemenuhan hak siswa. Jangan menjadi guru makan gaji buta. Tidak betah membersamai siswa. Abai memberikan perhatian yang menjadi kebutuhan siswa.

Hijrah di sekolah artinya menjadi guru yang berakhlak baik, sehingga menjadi cermin bagi siswa. Menghadapi siawa dengan kesantunan, karena semua hal tidak bisa terlaksana kecuali dengan kesantunan itu.

Hijrah di sekolah berarti mengupayakan interaksi yang harmonis antar guru. Adanya saling dukung, saling bekerja sama, dan bantu. Ruang guru hendaknya menjadi tempat yang nyaman. Menjadi tempat melepas beban. Menjadi tempat yang kondusif meningkatkan kapasitas keilmuan. Tanda dari tercapai suasana itu adalah guru betah dan kerasan di ruangan itu.

Di perjalanan dari stasiun Merak, 21-9-207. Pukul 18.44 WIB.

Post a Comment for "Kekuatan Hijrah"