Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisruh Badut Pengamen



Sewajarnya, seorang bayi itu sensitif telinganya. Dengar bunyi-bunyian sedikit keras, tidurnya bisa terganggu. Bunyi apa saja. Nah siang tadi, tiba-tiba pengamen badut sampai depan pagar. Ngamen gitu. Namun dengan cara praktis, dia tidak pakai alat musik seperti gitar dan sejenisnya. Tapi menyetel musik. Disetel dengan volume kuenceng, lagunya..... Sayang Via Vallen yang masih hits aja.

Ampun.... Kekhawatiran saya terbukti. Si bayi terganggu tidur siangnya. Supaya cepat pergi, tapi bukan juga mengusir. Cari dompet sendiri nggak ketemu, musik masih mengalun, bayi makin terusik. Akhirnya ambil sembarang dari dompet istri. Kemudian bergegas menuju keluar.

Nasib pengamen tadi sedang baik. Beberapa saat sebelumnya saya mendapat pengumuman lomba menulis, saya juara 2. Suasana hati saya sedang bahagia. Rupanya itu memengaruhi emosi saya. Hehe...

Tapi saya bilang juga ke itu pengamen.

"Kang.. Bayi saya sedang tidur ini..."

Sambil saya menggablek lengannya.

Dan pengamen itu menangkupkan tangan ke dada. Memberi tanda minta maaf. Seraya mengecilkan volume, juga dengan segera menjauh.

Saya pun tertawa saja. Batin saya berucap, untung saya lagi seneng.. Hehe...

Ada yang bilang, terpenting adalah bagaimana kita mengondisikan suasana hati kita. Saat kita bahagia, reaksi diri kita pun positif.

Hal ini pernah dilakukan istri saya. Suatu ketika, saat pusing melanda, isteri menyodorkan paket berisi reward buku dari sebuah penerbit. Meski tidak hilang, tapi rasa sakit perlahan berkurang. Hehe.. Yah, begitulah.

Oh iya, balik ke pengamen tadi. Saat ybs (yang bersangkutan) pindah ke rumah sebelah, anak kecil tetangga saya yang belum sekolah TK itu bisa ngikutin lagu Via Vallen. Udah, itu saja.

Post a Comment for "Kisruh Badut Pengamen "