Mendidik Anak Sesuai Potensinya
Judul : Memetakan
Potensi Unggul Anak
Penulis :
Ayah Edy
Penerbit :
Penerbit Noura Books
Cetakan :
November 2017
Tebal :
xiv + 214 halaman
ISBN :
978-602-160-638-4
Peresensi :
Supadilah
Sekolah
harusnya menjadi tempat yang baik dalam mengembangkan potensi anak. Sekolah
harusnya berhasil mencetak anak-anak menjadi pribadi yang berprestasi sesuai
dengan kemampuannya masing-masing.
Namun
yang terjadi seringkali sekolah memaksakan anak untuk menguasai keahlian diluar
kemampuannya. Kurikulum sekolah telah memaksa anak-anak kita untuk menguasai
semua mata pelajaran dan melupakan kemampuan unggul mereka masing-masing
(halaman 24).
Diibaratkan
sebuah persekolahan binatang yang terdiri dari gajah ikan, harimau, ayam katak
dan elang setiap binatang diuji dengan bagian yang sama yaitu berlari. Tentu
saja ada binatang yang memiliki kemampuan yang tepat dengan ujian yang
diberikan namun banyak pula binatang yang tidak memiliki kemampuan alami untuk
melewati ujian tersebut.
Albert
Einstein mengatakan, "Setiap anak itu jenius. Namun, jika kita menilai
seekor ikan dari kemampuannya memanjat sebatang pohon, dia berpikir dirinya bodoh
di sepanjang hidupnya." Senada itu, Gede Prama mengatakan, "Mengapa
negeri ini rapuh? Karena banyaknyaa pohon beringin ingin menjadi pohon jeruk
dan pohon jeruk ingin jadi pohon mangga."
Begitu
juga para orang tua yang terlalu memaksakan kehendaknya agar anaknya menjadi
profesi tertentu. Kebanyakan orang tua mendidik anak untuk menjadi sesuai keinginannya.
Sesungguhnya apapun profesinya jika dikerjakan dengan sepenuh hati itu akan
menjadi mulia dan berguna bagi semua orang. Bukan masalah bidang profesinya
tetapi apakah ia mampu menjadi yang terbaik di bidang profesi tersebut (halaman
45)
Lalu
bagaimana cara mengetahui dan memaksimalkan potensi unggul anak? Pertama,
menyusun program stimulasi, untuk memperkenalkan anak pada berbagai macam
kegiatan dan profesi. Ajak sesering mungkin melihat sebanyak-banyak aktivitas
dan profesi. Kedua, membuat daftar minat dan bakat. Karena bisa
jadi seseorang memiliki 2 hingga 3 passion. Ketiga, uji coba minat
dan bakat anak. Keempat, penajaman profesi. Untuk menentukan spesialisasinya. Kelima,
membuat rencana hidup. Ibarat sebuah peta yang akan membimbing anak untuk
sampai di tujuannya. misalnya tahun berapa seorang anak ingin meraih
cita-citanya, pada usia berapa, dan bagaimana caranya.
Ayah
Edy mengatakan, jika kita tidak bisa mengubah kurikulum dan sekolah kita yang
tidak sejalan dengan kesadaran di atas, maka yang bisa diganti adalah tujuan
anak dan paradigma orang tua. Kita masih bisa menyiasati kondisi ini. Bila
sebelumnya tujuan anak bersekolah hanya demi mendapatkan ijazah dan lulus
ujian, kini orang tua bersama anak-anak dapat membuat rencana program aktivitas
untuk menemukan dan mencapai profesi yang cocok bagi anak. Bimbing juga
anak untuk fokus pada bidang-bidang unggulnya, tidak perlu menuntutnya untuk
meraih nilai tinggi di semua mata pelajaran bidang lain di luar keunggulannya.
Apa lagi bidang di luar kemampuannya, tak perlu dikejar sampai anak kelelahan.
Asal ya bisa mencapai nilai standar kelulusan saja sudah cukup.
Bill
Gates mengatakan sekolah ada adalah penajaman. Jadi yang penting kita temukan
dua potensi anak lalu memasukkannya ke sekolah yang tepat atau fasilitasi
dengan ilmu dan keterampilan yang mendukung penajaman potensinya. (Hal. 79)
Ayah
Edy juga mengingatkan adanya kompleks sindrom atau sindrom orang-orang yang
tinggal di kompleks perumahan, seperti kalau anak tetangga kursus lalu kita sepertinya
malu, minder, dan kurang fasilitas sehingga orang tua memaksakan pula anaknya
untuk kursus. Begitu pula ada orang tua yang menyuruh anaknya kursus Matematika
karena nilai Matematikanya kurang bagus.
Hal ini cukup berbahaya jika anak tidak unggul di sana sehingga dipaksa kursus setiap hari pun kemajuannya tidak pesat sebagaimana dia khusus dalam bidang yang menjadi keunggulannya. Padahal, sedikit sekali (atau tidak ada) orang yang sukses dalam bidang pekerjaan yang tidak disukai dan menjadi kelemahannya.
Ayah
Edy bilang justru anak yang bagus dalam Matematika yang harus dikursuskan
supaya Matematikanya bertambah hebat.
Buku
ini memuat jawaban tentang pertanyaan para orang tua dalam mendidik anak. Ayah
Edy merupakan pakar pendidikan dan parenting sehingga sangat aplikatif ilmu
yang ditawarkan. Ditambah, paparannya berdasarkan kasus nyata sehingga dapat
langsung dipraktikkan oleh para orang tua.
Peresensi buku : Supadilah
Post a Comment for "Mendidik Anak Sesuai Potensinya"
Kata Pengunjung: