Siti Halimah, Siswa Kelas 6 SD ini Menderita Tumor Selama 4 Tahun
Belum lama sampai di kantor, saya terheran-heran dengan pemandangan ganjil. Seorang gadis kecil dengan bengkak sungguh besar di pipi kirinya. Pasti tumor ini. Kata saya dalam hati.
Sejenak bercakap-cakap, ibunya nyerocos menceritakan. Bagi saya, itu pertanda beban berat yang dipendam. Dan saat itu sedang menemukan salurannya.
Insting humas saya bekerja. Sepertinya saya harus mengorek banyak lagi keterangan dari mereka. Syukur-syukur bisa membantu.
"Sudah empat tahun begini pak. Sekarang kelas 6 SD. Sejak kecil ditinggal ayahnya" kata Bu Emi. Nama ibu si gadis kecil itu.
Sejak kecil? Seberapa kecil umurnya saat itu ya?
"14 hari lahir, ayahnya pergi entah kemana"
Allahu Rabbi, empat tahun? Entah kenapa ingatan saya langsung terhubung dengan anakku. "Rabb, semoga tumbuh kuat rasa sayang pada anakku di rumah ya Rabb...'
Melihat besarnya volume tumor, pastilah berat. Saya kemudian meminta data-data. Uwaknya berikan data itu.
Nama gadis itu adalah Halimah (umur 13 tahun ) siswa SD Negeri 3 Cipendeuy, Malingping, Lebak, Banten.
Dulu hanya dianggap sakit gigi biasa. Namun lama kelamaan menjadi semakin sakit dan membesar seiring dengan bertambah besar tubuhnya. Saat itulah baru terlihat bahwa sakitnya tidak normal. Bengkak di pipi sebelah kirinya semakin besar, saat ini wajahnya terlihat mencolok dengan besarnya tumor.
Sementara itu, Halimah lahir dari keluarga yang prihatin. Kasarnya, miskin!
Ibunya, Emi (umur 36 tahun) menjadi ibu sekaligus ayah bagi Halimah, sehari-hari berjualan cilok keliling kampung. Bukan mengecilkan, tapi seberapa sih penghasilan dari jual cilok di tengah marak makanan dan minuman baru modern yang serba muncul ini?
Maka wajar jika sampai akhirnya tumor sebesar itu, belum juga dioperasi.
Emi tinggal menumpang bersama sang ibu. Emi mengaku selama ini hanya bisa membawa Halimah berobat ke puskesmas. "Pernah ke rumah Sakit Malingping, lalu dirujuk ke rumah Sakit Aji Dharma, Rangkasbitung. Katanya suruh ke Jakarta" katanya.
Halimah yang saat ini duduk di kelas 6 SD mengaku sudah bisa bersabar dengan sakitnya. "Kalau dulu sering diolok-olok, kadang pulang sekolah nangis" kata Emi.
Minder juga dengan teman. Tapi Halimah
tetap pergi sekolah meskipun dengan wajah yang terlihat ganjil.
Satu cerita yang membuat saya kaget, sekaligus takjub, sekarang ini jika Halimah diejek temannya, dia malah mengucap kalimat Subhanallah. (Meskipun saya heran, kenapa kok tidak mengucap istighfar ya...? Ah, sudahlah. Yang penting mengucap kalimat baik)
Emi mengaku sudah memiliki BPJS dan saat ini sedang berusaha membawa anaknya ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta untuk penanganan lebih lanjut namun masih pusing dengan transportasi dan biaya hidup berobat jalan.
Halimah yang bercita-cita ingin jadi ustadz ini berharap agar penyakitnya segera disembuhkan. "Sudah capek juga. Supaya bisa lebih percaya diri berkegiatan di sekolah" ujarnya.
Jika anda pembaca yang berniat membantu, bisa hubungi kawan saya, namanya pak Ali di nomor 0852-1410-7558. Beliau tetangga Bu Emi. Terima kasih bagi yang terketuk hatinya untuk membantu. Semoga Allah membalas kebaikan Anda.
Post a Comment for "Siti Halimah, Siswa Kelas 6 SD ini Menderita Tumor Selama 4 Tahun"
Kata Pengunjung: