Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Catatan Kecil Sebagai Panelis di Debat Calon Ketua Asrama

"Kita bukanlah kaum peminta-minta amanah. Namun jika amanah itu dibebankan kepada kita, kita adalah kaum yang bersegera menunaikannya"

Saya diminta jadi panelis debat calon ketua Isma (organisasi santri di pondok pesantren Al Qudwah). Sebetulnya, saya mewakili kepsek yang tidak bisa hadir. Sebelumnya tahu siapa saja yang dicalonkan. Ada tiga siswa. Mereka adalah siswa yang luar biasa. Sehingga, tawaran jadi panelis itu segera saya iyakan. Ini kesempatan bertemu dengan generasi terbaik di sekolah. Begitu pikir saya.

Burhanuddin, nomor urut satu. Sepanjang pengamatan saya, dia anaknya sangat aktif di sekolah. Dia ada di beberapa organisasi. Pramuka ada. OSIS ada juga. Jago fotografi. Apalagi videografi. Dia jago banget. Teranyar, dia otaknya juara 3 short movie lomba Porssiqu Jsit Banten.



Burhan, mengusung jargon Berarti. Bersih terampil Rapi. Cukup keren untuk seumuran dia. Mottony, 'Tidak ada kata terlambat untuk kebaikan'.

Calon no 2, Fathir Al Haq. Siswa ini cukup lengkap juga. Prestasinya banyak. Menguasai banyak kemampuan. Bidang akademis, teranyar dia mempersembahkan juara 2 MTK, dalam ajang yang sama dengan Burhan. Dia juga tim futsal yang tahun ini ngasih trofi juara 1. Dia juga bisa bikin script film pendek yang akhirnya keluar juara 3.

 Mottonya,
Any where you can be everything. Dia juga pandai pidato. Retorikanya bagus. Paling baguslah di antara ketiga calon. Aqo bisa dibilang profil anak multitalenta. Mengingatkan kecilnya saya dulu.  Hehe...

Calon nomor 2. Namanya
Suma. Nama lengkapnya Suma. Panggilannya Suma. Hehe....

Lahir pada 2 Juni 2002 di Cikulur. Siswa yang ikut program santri takhasus ini gemar membaca buku. Menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, itu mottonya.

Di sesi perkenalan, dia bilang pernah
Juara 2 Catur waktu SD dulu. Kesannya siswa ini biasa-biasa saja. Tapi saya jamin dia siswa paling sopan seantero sekolah.

Dia pula siswa yang paling jadi favorit siswi di sekolah. Kalau dia lewat, dipanggili. Kalau tidak ada, dia dicari. Saat muncul, dia diteriaki.
"Suma... Suma... Suma..."

Kadang ada yang menyeletuk,
"Suma..kamu..." Terus nyanyi

Warga sekolah pasti paham mengapa Suma banyak dipanggili. Hehe...

Secara umum, penampilan para kandidat malam itu sangat keren. Jika membandingkan secara langsung dengan kemampuan gurunya tentu masih jauh. Tapi jika dibandingkan dengan panelis di usia segitu, jadi mikir, saat itu sudah bisa apa. Itulah positifnya kemajuan zaman. Pengetahuan semakin maju. Informasi mengalir deras. Mudah mengaksesnya. Maka, anak-anak zaman now harus bin kudu lebih maju daripada generasi senior.

'Ayo kita bergerak bersama-sama' kata Burhan mengupayakan perbaikan dan peningkatan pada pengurus.

Malam itu bertabur inspirasi dan motivasi. Datangnya dari santri yang jadi kandidat itu. Di tengah besarnya harapan agar mereka mampu membawa organisasi lebih baik dengan berbagai pemahaman berorganisasi dan program yang populis, tentu sebuah tanggung jawab mereka mampu menunaikan amanah sebagai pelajar.


Santri sedang membedah visi calon dengan mengajukan pertanyaan


Tidak ringan memang menjalankan organisasi dengan baik, sebaik menunaikan amanah belajar. Pada umumnya ada salah satu yang dominan. Biasanya ada yang dikorbankan.

Di penghujung sesi tanya jawab peserta debat vs kandidat, saya merasakan kecemasan dengan kondisi yang sama dari kepengurusan sebelumnya. Mereka banyak program tapi kurang berjalan maksimal. Ingin rasanya saya mengingatkan agar program jangan banyak-banyak. Yang penting berjalan dengan sukses dan pemaknaan yang mendalam.

Di kemudian hari saya mendapatkan informasi bahwa calon yang terpilih adalah Burhanuddin. Siapapun yang terpilih, jika didukung oleh orang-orang di sekelilingnya maka dia pun menjadi kuat.

Meskipun saat ini mereka sedang masa pembelajaran, pengalaman itulah yang kelak menjadi bekal mengarungi kehidupan. Sebab, justru kesuksesan kita seringkali ditentukan oleh detail-detail kecil kehidupan kita.

Post a Comment for "Catatan Kecil Sebagai Panelis di Debat Calon Ketua Asrama "