Mengambil Hikmah dari Kartu Merah
Dikecam, juga menuai pujian. Disingkirkan tapi jadi pahlawan. Itulah yang dialami pemain Real Madrid, Federico Valverde pada laga Supercopa Spanyol 2020.
Dalam laga final Supercopa yang mempertemukan Real Madrid vs Atletico Madrid terdapat satu hal yang tidak dilupakan. Federico Valverde atau Fede mendapatkan kartu merah di menit 115. Karena melakukan tekel keras kepada Alvaro Morata.
Keputusan Fede sangat beralasan. Saat itu Moratta berpeluang besar mencetak gol. Bisa dikatakan 90 persen. Sementara, waktu tersisa lima menit di babak kedua perpanjangan waktu. Sangat riskan jika terjadi gol. Akan sangat sulit menciptakan gol balasan. Atletico terkenal dengan pertahanannya yang kuat.
Maka, Fede pun melakukan tekel, dengan risiko kartu merah. Dia pun sadar dengan konsekuensi tindakannya. Terbukti, dia tidak berusaha memprotes keputusan wasit. Dengan gagah dia keluar lapangan.
Tindakan Fede ini bahkan mendapat apresiasi dari pelatih lawan, Diego Simeone. Di pinggir lapangan, Simeone mengelus kepala Fede. Ngasih semangat.
Real Madrid pun bermain dengan 10 orang pemain. Atletico tidak mampu memanfaatkan keunggulan jumlah pemain. Madrid bermain denga ulet. Sampai peluit tanda akhir pertandingan berbunyi, skor masih 0-0.
Pertandingan dilanjutkan dengan adu pinalti. Algojo Los Blancos (Real Madrid) Carvajal, Rodrygo, Modric, dan Ramos sukses menjalankan tugasnya. Sementara itu, eksekusi Saul dan Thomas (Atletico) mengenai tiang gawang dan ditepis Courtois (kiper Real Madrid).Real Madrid berhasil menang pada ajang adu penalti dengan skor 4-1.
Usai laga, pemain yang mendapatkan Most Valuable Player atau MVP adalah Fede, yang mendapat kartu merah tadi.
Tentu bukan asal-asalan memberi gelar MVP. Dalam laga Derbi Madrid yang dihelat di Arab Saudi, Fede menampilkan permainan yang mengesankan. Tak hanya ngotot. Ikut bertahan, menguasai lapangan tengah, hingga menyerang.
Statistik berbicara penampilan Fede memang luar biasa meskipun masih 22 tahun. Tidak kalah dengan seniornya.
Statistik dalam laga melawan Atletico, Fede mencatatkan 76 passes, 91% pass accuracy, 2 shots, 1 key pass8, dribbles won 1 tackle won1, aerial won dan 9/15 duels won.
Mengambil Hikmah Dari Kartu Merah Fede Falverde
Pertandingan itu memang tidak disiarkan. Saya menontonnya lewat streaming.
Terpilihnya Fede sebagai MVP membuat saya tertegun. Deg. Langsung saja ada hikmah yang bersinggungan dengan profesi saya sebagai guru.
Dari sini kita bisa mengambil hikmah bahwa sesuatu yang buruk (kartu merah) bukan selalu jelek. Keputusan Fede melakukan takling merupakan keputusan tepat. Mengorbankan dirinya diusir dari lapangan demi menyelamatkan tim dari kebobolan. Kartu merah yang diterimanya tidak lantas menghapus catatan hebat sepanjang pertandingan.
Demikian pula ketika kita menilai seseorang. Jangan dari tampak luarnya saja. Bukan hanya dari hasil akhirnya saja. Kesan seseorang merupakan akumulasi atau kumpulan dari kelakuan yang sebelumnya pula.
Menilai seseorang tidak bisa satu pengalaman saja. Untuk mendapatkan kesan tentang seseorang merupakan akumulasi dari pengalaman-pengalaman yang ada.
Hal ini tepat diterapkan dalam dunia pendidikan. Saat menilai siswa, janganlah hanya dari satu peristiwa saja. Jangan menghukum siswa, dari yang terlihat saja.
Misalnya saat siswa terlambat, maka perlu kita dapatkan informasi mengapa siswa terlambat. Apakah karena kealpaan siswa, atau ada kejadian penting seperti orang tuanya sakit, ban bocor, motor rusak, atau ada kecelakaan di jalan.
Jika ada orang mengalami kecelakaan di jalan (sinetron banget ya? Hehe...), lantas siswa menolong orang itu, apakah bijak jika kita menghukumnya?
Atau, saat akan berangkat sekolah, tiba-tiba diminta beli obat oleh orang tuanya yang sedang sakit. Apakah tega kita memberikan sanksi pada siswa?
Maka, tak boleh guru serta merta kita langsung memberikan vonis. Lihat pula kebaikan-kebaikan yang sudah dilakukannya. Pasti setiap orang punya sisi positif yang bisa mengurangi kesalahannya.
Ringkasnya, guru jangan mudah memvonis. Jangan gampang ngasih hukuman.
Terlalu gampang bisa jadi menyesal di akhir. Terlalu memperturut emosi bisa jadi merugi. Perlu pikir masak-masak sebelum mengeksekusi sebuah keputusan.
Post a Comment for "Mengambil Hikmah dari Kartu Merah"
Kata Pengunjung: