Penghargaan Guru Literasi
Guru dan menulis. Merupakan satu paket yang tidak bisa
ditinggalkan. Budaya literasi menjadi budaya yang mesti dilestarikan. Banyak motivasi
yang melatarbelakangi. Bisa sebagai langkah untuk kenaikan pangkat, meraih
penghargaan, keteladanan siswa, dan hobi.
Masih ingat kan dengan ungkapan pekerjaan yang paling
menyenangkan adalah hobi yang dibayar. Menulis pun bisa demikian. Walaupun,
bayarannya tidak setiap hari atau rutin dalam per bulan layaknya gaji bulanan.
Menulis merupakan aktivitas intelektual. Karena di
dalamnya ada aktivitas berpikir, menganalisa, mendokumentasikan, dan
mengomunikasikan. Banyak media untuk mewadahi minat menulis. Bisa lewat media
cetak, media online, media sosial, blog, dan lainnya. Bahkan bisa lewat postingan-postingan
di media sosial pun bisa menjadi wadah menyalurkan minat menulis.
Meskipun tidak melulu tentang bayaran atau uang, ada
baiknya menulis dilakukan sebagai salah satu aktivitas yang banyak manfaatnya. Banyak
orang bilang, menulis bisa mengurangi stress. Tekanan hidup daripada dipendam
bisa disalurkan lewat tulisan.
Syukur-syukur jika sedang rezekinya, menulis bisa
mendatangkan hadiah. Seperti yang saya alami pada 2018. Sebab mendokumentasikankegiatan sekolah, artikel saya yang dimuat di koran dipercaya sebagai Juara 2
Lomba Menulis Lomba Jurnalistik Kategori Guru tahun 2018 yang diadakan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebuah prestasi yang tidak saya sangka. Tidak pernah
diimpikan. Namun, Allah punya rencana terbaik-Nya. Sebuah ketidaksengajaan yang
membuat saya semakin percaya bahwa tidak ada yang sia-sia dengan apa yang kita
lakukan.
Menurut
laporan panitia,
terdapat 419 artikel opini
guru. Alhamdulillah, artikel saya Ketika Guru
Mendengar menjadi juara kedua. Penyerahan hadiah diberikan oleh Mendikbud
Muhadjir.
Post a Comment for "Penghargaan Guru Literasi"
Kata Pengunjung: