Nabi Teladan Sejati
Sejak kecil Nabi Muhammad telah mengalami dan merasakan berbagai perjuangan. Hal ini yang menempa dirinya menjadi pribadi yang kuat. Selama mengembala kambing itu, Nabi bersahabat dengan alam, belajar dari alam. Menyaksikan bintang-gemintang, menyaksikan perubahan cuaca dan kondisi alam. Jadi sejak kecil Nabi kaya dengan pengalaman.
Muhammad sejak kecil memang selalu datang ke masjid Al Haram, akan tetapi tidak untuk menyembah berhala. Muhammad punya keyakinan seperti yang dianut moyangnya, Ibrahim.
Muhammad mempunyai keyakinan seperti yang dianut oleh moyangnya Ibrahim. Agama tauhid yang percaya kepada Allah yang Esa. Padahal di komplek masjid tersebut banyak terdapat berhala. Meski dalam lingkungan buruk,
Setelah dewasa, Nabi Muhammad sering menyendiri di gua Hira untuk memikirkan kondisi masyarakat Makkah berbagai keburukan yang dilakukan penduduk Makkah menurutnya bisa sewaktu-waktu. Saat itulah Nabi didatangi sesosok makhluk yang mendekati Nabi dan menyuruhnya membaca. Nabi menjawab tidak bisa, tetapi makhluk itu terus saja menyuruhnya. Lalu utusan itu membimbingnya.
Lima kalimat ayat yang di sampaikan oleh makhluk hidup yang merupakan perintah pertama yang disampaikan malaikat Jibril agar manusia membaca belajar dan membaca. Sebab tanpa membaca tanpa belajar manusia tidak akan memperoleh kepandaian dan pengetahuan.
Jauh sebelum ada buku, Allah telah memerintahkan kepada Muhammad dan umatnya agar membaca. Sebelum ada perintah wajib belajar, Allah menurunkan ayat pertama kepada Nabi Muhammad untuk belajar membaca. Pada awal penyebarannya ada beberapa orang yaitu Siti Khadijah, Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib yang saat itu berusia 9 tahun, dan Zaid bin Haritsah yang bersedia mengakui Nabi Muhammad sebagai Rasul.
Penduduk Makkah percaya kepada Muhammad, apapun yang dikatakannya, tapi tidak percaya atau membantah. Namun, mereka menolaknya ketika Nabi mengatakan bahwa beliau merupakan Rasul Allah.
Setelah itu, penduduk Makkah banyak yang memusuhi beliau. Banyak yang menghalang-halangi dan memberikan berbagai ancaman kepada Nabi. Namun, Nabi selalu berlaku sopan santun selalu senang membantu orang yang kekurangan tanpa mengharapkan balasan.
Sikap Nabi bertentangan dengan orang-orang Mekah yang gemar memakan riba si miskin. Nabi mencegah tindakan pemakan riba yang mencelakakan si lemah. Nabi mencela keras orang-orang yang meminum minuman keras dan berjudi. Larangan dan nabi ini dilakukan dengan sikap yang baik, dengan kata yang sopan. Tindakan Nabi Ini lantas menarik simpati sebagian penduduk Makkah. Mereka yang tertarik mengikuti ajaran Nabi. Bukan hanya penduduk Makkah tetapi jika keluar Makkah.
Pembesar Quraisy mendatangi Abu Thalib agar ikut mencegah Nabi menyebarkan Islam namun nabi menolaknya. Paman saya tidak akan berhenti sebelum pekerjaan ini berhasil atau saya mati. (hlm 106). Mendengar keteguhan keponakannya, Abu Tholib bertekad untuk mendukung Nabi dan melindunginya dari kaum Quraisy.
.
Post a Comment for "Nabi Teladan Sejati"
Kata Pengunjung: