Waspadai Beberapa Mental Block Menulis Ini
Waspadai Beberapa Mental Block Menulis Ini
Mau nulis? Mau jadi penulis? Eh tapi nggak mulai-mulai? Mungkin lagi kena mental block.
Adakalanya dalam menulis kita dibayangi ketakutan-ketakutan tertentu sehingga kita tidak jadi menulis. Bagi sebagian orang menulis itu merupakan sesuatu yang sangat diinginkan dan diharapkan.
Eh tapi karena ada ketakutan-ketakutan tertentu dia tidak jadi menulis. Kira-kira apa saja ya yang sering menghalangi seseorang untuk menulis?
#1 Takut dibilang jelek.
Nah kadang beginilah yang membuat kita malas nulis. Kalimat yang pedes, sepedes seblak level 10.
Yang nyesek, ternyata orang itu nggak pernah nulis atau belum bisa nulis. Tapi sudah berani-beraninya bilang seperti itu.
Nah takut dikatakan seperti itu seringkali membuat kita batal menulis.
Atau, jangan-jngan kita sendiri yang bilang seperti itu. Ketika membaca karya orang lain, kita bilang "kalau cuman kayak gitu aja aku pasti bisa."
Padahal nyatanya kita nggak juga mulai untuk nulis.
Kisah Telur Coloumbus.
Kalau seperti itu saya jadi ingat dengan kisah telur Coloumbus.
Di sebuah pertemuan, Columbus menantang yang hadir untuk membuat berdiri sebutir telur. Lalu banyak orang mencoba. Tapi tidak ada yang berhasil membuat telur itu berdiri. Selalu gagal dan gagal.
Karena tidak ada satu pun yang bisa membuat telur berdiri maka colombus turun tangan. Dia memecahkan salah satu bagian lonjong telur, terus membuat telur itu berdiri. Sekarang telur itu bisa berdiri.
Melihat hal itu orang-orang bilang. "Lah kalau gitu aku juga bisa."
Dijawab oleh Columbus, "Kenapa kau tak lakukan itu tadi."
Jadi, jangan takut kalau dibilang "cuman nulis seperti itu...." Apalagi kepada orang yang belum juga nulis...
#2 Takut dibilang tidak berkualitas.
Ya kita seringkali takut dibilang tidak berkualitas.
Hei sebetulnya bukan masalah berkualitas atau tidak. Tapi yang penting adalah tulisan itu membawa kebaikan atau tidak.
Tulisan yang mengandung kebaikan adalah tulisan yang berkualitas. Pengalaman setiap orang itu berbeda-beda. Tidak ada pengalaman yang tidak bermanfaat.
#3 Tidak tahu atau tidak paham.
Zaman now yang namanya menulis pasti banyak yang tahu. Banyak media sosial atau grup-grup kepenulisan yang mengupas tentang cara menulis. Itu menjadi pengetahuan untuk menulis. Menulis itu bisa dipelajari dan ditekuni.
#4 Belum Biasa
Menulis itu keterampilan. Kalau tidak dilakukan maka tidak akan bisa. Maka kalau mau jadi penulis rajin-rajinlah untuk berlatih menulis. Membiasakan diri menulis.
Tidak usah berpikir langsung berkualitas atau langsung bagus tapi mulailah menulis dari yang terdekat dengan kehidupan kita, dari hal yang kita alami, dan dari hal yang kita sukai.
Dengan ini kita pasti bisa menulis karena memang benar-benar kita alami, kita sukai, dan dekat dengan kehidupan kita.
Misalnya kita sebagai guru. Tulislah atau ceritakanlah tentang pengalaman sebagai guru. Pengalaman mendidik siswa, masalah yang dihadapi ketika mengajar, berbagai kerepotan menjadi guru atau kebahagiaan menjadi guru.
https://giphy.com/gifs/originals-stick-around-professor-t-urtle-3ov9k01Y5IKizNmC7SNah, sampai pada akhir tulisan saya, mudah-mudahan membuat kita semangat menulis dan menghilangkan berbagai keraguan untuk memulai menulis. Selamat mencoba.
Sip bagus sekali Pak
ReplyDeleteterima kasih banyak, Pak
Delete