Penyemangat Hidup Kami
Penyemangat hidup kami. Mereka adalah anak-anak kami. Sore ini kami menikmati pemandangan yang sungguh membuat kami bahagia. Menyaksikan dua anak kami yang semakin bertumbuh. Kami bersyukur telah sampai pada kondisi ini. Kebayang waktu dulu saat menghadapi kelahiran anak-anak kami.
Untuk diketahui, dua anak kami dilahirkan secara sesar. Pada kelahiran anak pertama, suasana batin dan pikiran kami saat itu sangat cemas. Persiapan kelahiran sudah dilakukan. Termasuk sering cek ke dokter kandungan. Dan semakin dekat HPL-nya, diketahui bahwa anak kami kemungkinan akan dilahirkan secara sesar.
Wah, seketika ada dua hal yang dipikirkan, yaitu keselamatan ibu dan anak dan biaya operasi. Pasti besar, pikir saya.
Tapi jumlahnya saya belum tahu. Dua hari kemudian saya nanya-nanya ke teman. Ternyata, biayanya sangat besar. Ada yang bilang Rp. 8 juta, 11 juta atau Rp. 13 juta. Tergantung rumah sakitnya.
Uang sebesar itu bagi saya ya sangat besar sekali. Apalagi saat itu saya masih guru honor dalam masa percobaan dengan gaji Rp. 300 – Rp. 500 per bulan. Kalau sampai operasi dengan biaya Rp. 8 juta – Rp. 15 juta, dari mana saya dapatkan uang sejumlah itu?
Untungnya di sekolah saya ada kesempatan untuk ikut anggota BPJS Kesehatan. Dengar-dengar dapat membantu kalau kita sakit. Awalnya saya ragu. Tapi kemudian diyakinkan oleh ketua yayasan bahwa sangat pas mendaftar BPJS Kesehatan.
Tanpa pikir panjang, saya pun mendaftarkan. Apalagi mendaftarnya diurus oleh sekolah. Saya hanya menyetor KTP saja. Bahkan iurannya dipotong dari gaji sekolah. Jadi sungguh-sungguh meringankan.
Anak kami lahir dengan sehat walafiat tanpa kekurangan sesuatu apapun. Sesuai dengan prediksi dokter kelahirannya harus sesar.
Anak yang kedua pun lahir dengan proses yang sama. Sesar. Meskipun saat itu saya sudah menjadi pegawai tetap yayasan (PTY) dengan gaji yang sudah lumayan tapi kalau harus mengeluarkan sejumlah uang di atas, berarti setara dengan 4 sampai 5 gajian bulanan saya.
Untungnya, sekali lagi, saya sudah menjadi anggota BPJS Kesehatan. Sehingga tidak terlalu pusing benar dengan biaya sesar. Akhirnya anak kami pun lahir dengan selamat sehat walafiat sehat sampai sekarang ini.
Saya beruntung mengajar di yayasan tempat sekolah saya bernaung justru menjadi garda terdepan mendorong guru-guru untuk bergabung dengan BPJS Kesehatan. Saya ingat benar seruan ketua Yayasan bahwa BPJS kesehatan itu sama seperti subsidi silang.
Post a Comment for "Penyemangat Hidup Kami"
Kata Pengunjung: