Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ramadhan dan Kemubaziran


Segala sesuatu tentang Ramadhan harusnya positif dan baik. Karena di saat itu kita termotivasi mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya sehingga kita senantiasa berhati-hati dalam beraktivitas. 
 
Nah, supaya aktivitas kita maksimal, ada satu hal yang hendak saya ingatkan tentang Kemubaziran. Mubazir apa? Mubazir makanan. Ya, sering kali kita mubazir makanan saat berbuka. 
 
Biasanya sebelum berbuka, masih dalam kondisi lapar, kita lapar mata. Semua makanan menggoda dan menggiurkan. melihat makanan seakan bisa melahap habis semua makanan. Maka dikumpulkan semua makanan. Dibeli banyak makanan. Dikoleksi berbagai takjil. 
 
Tapi, begitu berbuka, ah cuma satu dua takjil aja sudah kenyang. Sudah tak kuat lagi perut karena banyaknya isi. Mau ditambah khawatir ngantuk karena mau tarawih. Padahal, masih banyak lagi makanan terhidang yang belum dihabiskan. Akhirnya, makanan banyak yang mubazir. Lalu kita berdalih, Ah, kan bisa buat besok? 
 
 Ternyata besok sudah berganti selera. Akhirnya banyak makanan yang mubazir, bahkan dibuang. Astaghfirullah... Padahal perilaku di bulan Ramadhan harusnya menunjukkan semua kebaikan termasuk dalam makanan. 
 
Lalu bagaimana supaya mengurangi mubazir? 
Pertama, beli makanan secukupnya. Sesuai kebutuhan, bukan keinginan. Ya, kalau keinginan mah pengen banyak makanan. Tapi saat mau beli takjil, coba pikir lagi berapa kapasitas perut kita. Apa iya sebanyak itu bisa muat di perut? 
 
 Kedua, ingat dengan pengalaman selama ini. Apakah saat beli takjil atau makanan selalu habis? Atau banyak mubazir? Kalau banyak mubazir, maka kurangi porsi makanan atau takjil yang dibeli. 
Ketiga, termasuk saat buka bareng. Saat pesan makanan, jangan semua makanan dipesan. Tapi, pesan sesuai porsi orang. Emang sih agak ribet. Tapi demi menghindari mubazir, akan lebih bijak dengan pesan per orang. 
 
 Indonesia adalah negara yang menduduki peringkat kedua setelah Arab Saudi dalam hal membuang-buang makanan. Setiap tahun terdapat 13 juta ton sisa makanan yang terbuang di Indonesia atau setara dengan 500 kali berat monas dan jika di rata-ratakan setiap orang di Indonesia membuang 300 kg sampah makanan setiap tahunnya Semoga bermanfaat untuk menghindari mubazir makanan.

24 comments for "Ramadhan dan Kemubaziran"

  1. Kalau mau beli buka puasa, penjualnya memajang banyak sekali makanan, Pak. Dari situ, mata kita sudah sangat tergoda untuk memakan semua. Akhirnya, beli banyak. Saya juga beberapa kali mengalami begitu. Tapi, berusaha evaluasi lagi belanja-belanja saya. Mudah-mudahan tidak sampai mubazir lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga sering mengalami. hehe...dulunya begitu, apa-apa mau dibeli. lapar mata. padahal, berapa sih daya perut manusia. hehe

      Delete
  2. Astaghfirullah, terima kasih Pak sudah diingatkan. Semoga terhindar dari kemubaziran.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. sama-sama, Bu. Saya juga mengingatkan diri sendiri

      Delete
  3. Astaghfirullah, terima kasih Pak sudah diingatkan. Semoga terhindar dari kemubaziran.

    ReplyDelete
  4. Tentang sampah makanan, betul merasakan sendiri. Lebih banyak sampah dibandingkan dg hari2 di bulan lain. Astagfirullaaah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ya Ambu. Padahal, bulan puasa katanya pengendalian diri ya. Hehe

      Delete
  5. seharusnya hakekat puasa itu justru menerapkan hidup sederhana, menghindari hal yang mubazir...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar, Bu. Salah satu tujuan puasa kan merasakan apa yang dialami orang miskin. Menahan diri dari lapar. Lha kalau sudah buka malah mubazir, itu tujuan puasa ya sult tercapai

      Delete
  6. Hentikan!!, hentikan kemubaziran ini. Beli sesuai keperluan, bukan sesuai keinginan (terutama mengajak diri sendiri)
    Terimakasih Pak Supadillah, sudah mengingatkan dan berbagi pemikiran positif👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar, Bu. Seharusnya kita mulai serius menahan diri dari mubazir makanan ini

      Delete
  7. Terlihat sepele namun sangat penting jika dihubungkan dengan makna puasa yaitu ikut berempati pada ketidakmampuan orang lain...terimakasih bu sdh ngingatkan

    ReplyDelete
    Replies
    1. benar, Bu. mari kita perbaiki kesalahan kita dalam hal makanan ini

      Delete
  8. Bismikah semoga kita tidak termasuk yang demikan ya.membuang-buang makana. Kita hindari dengan membeli takjil dengan porsi secukypnya atau ajan lbh sehat kita buat sendiri makanan untuk berbuka dan saur. Kita lebihkan masak kita kemudian kita bagikan pada tetangga kita.itu akan lebih bermanfaat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Bu. Semoga terhindar dari mubazir. aamiin

      Delete
  9. Keren... Master Supadilah, trimks share tulisan yg sangat mengispirasi kita. Semoga makanan bisa bermanfaat untuk kita makan. Bukan untuk dibuang

    ReplyDelete
  10. Pengingat bagi kita semua. Semoga puasa juga bisa menjaga diri dari nafsu terhadap hal-hal yang nantinya mubazir.

    ReplyDelete
  11. Terimakasih pak sudah mengingatkan. Memang seharusnya dibulan Ramadhan ini kita benar-benar bisa mengekang nafsu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar Pak. Semoga kita bisa mengekang nafsu termasuk nafsu makan

      Delete
  12. Wah baru tahu kalau Indonesia ramgking dua dalam memubadirkan sampah. Setuju dengan langkah untuk memininmkan sampah

    ReplyDelete
  13. Betul sekali Pak matursuwun informasinya

    ReplyDelete