Berbagi Makan Siang Di Rumah Sakit
Siang tadi saya bersama teman membagikan nasi kotak makan siang. Hal yang tak biasa. Karena kami membagikan nasi kotak itu ke rumah sakit. Ya, paket makan siang itu diberikan kepada keluarga pasien.
Jadi kami pergi ke ruang inap. Selama pandemi seperti saat ini rumah sakit sepi lho. Kami membagikan 42 nasi kotak.
Ada ada 5 ruangan. Dari setiap ruangan ada 6 jam sampai 7 keluarga pasien. Sisanya kami berikan ke petugas keamanan rumah sakit.
Awalnya Saya ragu ragu untuk melaksanakan program ini. Berbagai per pertanyaan dan kekhawatiran muncul.
Apa boleh masuk ke rumah sakit saban demi seperti ini? Sedangkan keluarga pasien saja dibatasi satu orang yang menunggu. Apa pihak rumah sakit mengizinkan ada yang berbagi makanan hingga ke ruangan?
Tapi keraguan itu itu akan terjawab kalau sudah mencoba. Terlebih dahulu meminta izin ke pihak rumah sakit.
Kami bertanya kepada petugas keamanan rumah sakit. Lalu di antar ke penanggung jawab ruangan rumah sakit. Di sana kami jelaskan bentuk programnya. Sederhana sih kegiatannya. Hanya berbagi nasi kotak kepada keluarga pasien.
Singkat cerita kami diizinkan namun ketika datang untuk membagikan harus izin dan didampingi oleh petugas keamanan. Tak masalah. Justru lebih aman dan meyakinkan.
Oh iya, kami juga pakai nama lembaga kemanusiaan. Ini juga yang jadi pertimbangan pihak rumah sakit mengizinkan. Jadi inilah manfaat melakukan kegiatan dengan membawa nama lembaga.
Legalitasnya ada. Pertanggungjawaban jelas. Kalau ada apa-apa kan bisa mudah cari pihak yang bertanggung jawab. Dulu pernah ada yang nyinyir kalau ngasih bantuan kenapa pakai nama-nama lembaga, kenapa pakai identitas lembaga segala. Apa mau pamer? Nah, dengan pakai identitas, kalau ada apa-apa lebih mudah cari pihak yang bertanggung jawab. Legalitasnya ada.
Awalnya, dana kegiatan ini seadanya. Hanya beberapa ratus ribu. Dapat 20-an paket makan siang. Setiap selesai mengadakan kegiatan kami sebarkan kegiatan itu lewat media sosial ternyata sambutan teman-teman di media sosial sangat positif.
Banyak yang ingin ikut kegiatan tersebut. Banyak juga yang membantu lewat dana. Akhirnya paket makan Siang pun semakin banyak.
Tak hanya nasi kotak tapi juga ada minuman dan cemilannya. Ya, kadang donatur memberikan dalam bentuk makanan atau minuman. Tidak melulu dalam bentuk uang.
Kegiatan ini cukup menantang karena tempatnya di rumah sakit. Kalau tidak tahan dengan bau khas rumah sakit, kita bisa pusing, lho.
Belum lagi ketika masuk ruangan melihat pasien-pasien dengan berbagai kondisi. Kita harus kuat untuk melihat pemandangan seperti itu.
Keluarga pasien ini sangat seneng mendapat makan siang dari LAZ Harfa. Di tengah kejenuhan menunggu selesai admistrasi, mereka lapar. Mau cari makan, khawatir dipanggil.
Sewaktu kami ngasih paket makanan, kelihatan seneng banget.
"Bersyukur banget. Rezekinya kami ini mah. Dari tadi mau makan tapi belum jadi,"
Ada juga yang bilang,
"Kalau setiap hari mah lumayan juga,"
Diucapkannya berkali-kali.
Kami pun mengamini. Memang kalau di rumah sakit itu susah cari makan. Bukan cuma itu, mereka juga mikir pengeluaran buat makan juga kan? Sudah keluarga sakit, mereka mau pergi cari makan juga khawatir.
Nah, bagi makan siang buat keluarga pasien yang dilakukan ini sangat membantu.
Mulia sekali kegiatannya, mantaaap..
ReplyDeleteTerima kasih banyak, Ambu. Sekadar ikutan sama temen. Hehe
Delete