Disiplin Mengantre di Plang Kereta
"Bu, saya antre duluan lho," celetuk seorang ibu-ibu pada seseorang yang menyerobot antrean di sebuah ATM.
"Oh iya, maaf saya nggak lihat,"
"Nggak lihat gimana orang berdiri dari tadi,"
Sekilas saya dengar gerutu si ibu tadi.
Hm, antrean diserobot emang nggak enak. Tapi, kalau kita yang nyerobot? Eh maksud saya begini.
Misalnya ada antrean di rumah sakit. Lalu ada yang datang lebih telat dari kita, malah dapat panggilan duluan. Rasanya kesel ya. Tapi kalau posisinya dibalik? Kita yang telat datang tapi dipanggil duluan? Seneng ya rasanya. Hehe...
Di akhir pekan saya dan anak-anak sering berburu kereta api. Stasiun tak jauh dari rumah. Sekitar lima menit saja.
Dengan sengaja kami nunggu kereta lewat. Kalau mujur, sewaktu lewat perlintasan kereta api, plang ditutup. Wah, kalau begini, senang banget.
Lalu saya mengantre di plang kereta api. Nah, di saat itulah sering banget tidak rapi. Ya, orang Indonesia. Susah diajak rapi. Badan jalan penuh semua. Baik kanan maupun kiri. Padahal, sesuai lajur kendaraan, yang diisi kan lajur kiri. Lha ini lajur kanan penuh juga.
Jadi kalau plang terbuka, kendaraan bergegas jalan, bisa macet. Karena saling berhadapan. Yang dari sini mau maju, yang dari sana mau maju juga. Hampir adu kambing saja. Yang harusnya lancar jadi tersendat.
Ada baiknya kita sabar. Tak akan lari gunung dikejar, begitu kata pepatah. Menunggu antrean dijalur kiri. Nggak usah buru-buru. Mau ngejar apa sih. Jadikan diri kita orang yang memang punya adab. Jangan ambil hak orang lain.
Bersicepat itu sering membawa bahaya. Tidak dianjurkan buru-buru. Karena biasanya ada kemalangan yang menimpa. Indonesia harus bisa antre dengan baik. Sepakat?
Ayo budayakan antre... Dimulai dari kita sendiri.
ReplyDeleteSiap, Bu. Terima kasih banyak sudah berkunjung.
DeleteSering banget nih kejadian kaya gitu. Yang lebih kesal lagi kalau yg nyerobot antrean kita seorang pejabat...hadeuhhh
ReplyDeletehehe....pengen ngasih tau aja ke beliau ya Bu. Terima kasih banyak sudah berkunjung.
DeleteSudah budaya gak antre jadinya.. hehe..
ReplyDeleteIstriku pernah tertinggal ketika ngantre di palang kereta
ReplyDeleteYa, spakat. Kita harus bisa mengantre dengan baik.
ReplyDeleteAntre untuk kebaikan kita agar tidak bersitegang dengan orang lain😀
ReplyDeleteAntre antre dan antre ya. Itu budaya yg harus kita pegang kuat. Eh pak ini tulisannya jadi 2x ya, nulis di notepad dl terus dicopas, bukan? Tulisan rapih tpi jdi 2x pijit kyknya.
ReplyDeleteIntinya memang harus sabar kalau sedang mengantre, tapi maaf, tulisannya kok jadi dobel ya? Ada paragraf yang berulang.
ReplyDeleteTulisan dobel menandakan harus antre kah???
ReplyDeleteAnak saya juga senang melihat kereta api melintas, walaupun melihatnya tidak bisa setiap weekand...
Sangat setuju. Kita semua harus budayakan antre. Semangat antre...
ReplyDeleteSepakat Bang...kata pepatah Jawa alon-alon waton kelakon..😀
ReplyDeleteBudaya antre sering kalah oleh kedekatan emosional atau kenalan
ReplyDeleteSepakat! Bahkan bisa diajarkan sejak dini ke anak-anak. Paling gampang ya pas ngantre belanja di minimarket. Ha ha ha.
ReplyDeleteBudaya antre kini berubah jadi budaya gak mau antre🙈
ReplyDeleteMantaf pak sukses selalh
ReplyDeleteBetul budaya antre harus dibiasakan dan dilakukan sejak dini. Harus ada penjelasan karena anak seringkali melihat situasi kebalikan dengan teladan yang dicontohkan.
ReplyDeleteMembudayakan Antre memang sulit....
ReplyDeleteDi kelas, kadang masih harus "berteriak" untuk antre.
ReplyDelete