Pengajian Rutin di Perumahan
Pengajian merupakan kegiatan yang penting. Banyak ilmu agama yang bisa kita dapat dari pengajian. Namun, sekarang ini pengajian terancam hilang. Penyebabnya apa? Tidak lain kesibukan dan perkembangan kehidupan yang semakin modern. Maksudnya saya, orang modern terancam tidak butuh lagi pengajian karena merasa menuntut ilmu agama bisa dilakukan lewat internet saja. Hm, zaman now kan internet semakin lancar. Jadi cari ilmu di internet pun semakin gampang.
Namun, gampangnya mencari ilmu tidak bisa menggantikan banyaknya keutamaan mencari ilmu lewat pengajian.
Sarana Silaturahmi
Saat pengajian itulah warga bisa berkumpul. Yang semula jarang ketemu, jadi ketemu. Yang tadi biasa ketemu, semakin akrab. Kadang malah merasa baru ketemu, padahal satu komplek. Hehe..Para warga bisa saling bercengkerama, bertanya kabar. Indah sekali silaturahmi yang terjadi.
Mendapatkan Ilmu Agama
Tentu saja hal ini yang paling utama. Namanya juga pengajian. Pasti muatannya tentang ilmu agama. Nah, ilmu agama ini sangat penting untuk hidup kita. Ya walaupun sudah sejak kecil beragama Islam, tetap saja banyak ilmu yang belum dikuasai.
Contohnya tentang bersentuhan suami istri, apakah wudhu-nya batal? Apakah suami istri tetap jadi mahram? Wah, sekilas sepele tapi penting.
Menambah Relasi
Sering loh dalam satu kompleks tidak saling mengenal. Ya malu dalam komplek itu biasanya para pekerja. Mereka tidak keluar rumah kalau tidak penting-penting amat. Mereka bekerja dari pagi sampai sore malamnya sudah kecapekan jadi tidak keluar. Jarang berkumpul dengan warga lainnya.
Dengan pengajian bisa jadi momen bertemu dan bersilaturahmi sehingga menambah relasi. Yang belum kenal menjadi kenal. Bahkan sering juga ngobrol tentang pekerjaan. Saling tahu apa pekerjaan warga lainnya. Malah bisa juga menjadi ajang tukar ilmu bisnis.
Mendapatkan Motivasi Hidup
Para penceramah tidak melulu memberikan ilmu agama. Mereka juga bisa berbagi tentang ilmu dunia. Mereka memiliki panduan dalam menjalani kehidupan.
Mereka juga telah banyak makan asam garam kehidupan. Pengalaman mereka menjadi guru terbaik bagi kita. Banyak sekali kan bekal yang kita dapat sepulangnya dari pengajian. Jadi, jangan malas untuk datang pengajian ya.
Di tempat saya kemarin diadakan pengajian. Awalnya akan dilaksanakan pada malam Ahad. Namun diajukan menjadi malam Sabtu karena menyesuaikan jadwal penceramah. penceramahnya adalah KH Ending LC. Asal tahu aja beliau langganan ceramah di perumahan kami. Seingat saya sejak awal ada pengajian beliaulah yang menjadi penceramahnya.
Beliau memang sosok yang pas. Lulusan dari Mesir itu pandai menempatkan diri. Beliau melek teknologi dan perkembangan kekinian. Tidak gapteklah.
Meskipun banyak menguasai dalil-dalil beliau tidak lantas mengatakan harus pakai hukum ini atau hukum itu. Menjelaskan hukum sebuah hal dengan berdasarkan hukum dalam Alquran dan hadist. Selain itu beliau menyampaikan pendapat-pendapat ulama yang ada. Lalu beliau mempersilahkan para jamaah mengambil pendapat sesuai yang diyakininya. Jadi nggak ada tuh beliau itu vonis memvonis.
Pengajian jadi terasa lebih adem karena tidak saling menyalahkan ini itu. Makanya pengajian di kompleks menjadi favorit bagi warga. Ada pengajian rame tuh mushola.
Kalau sedang pengajian saya biasanya membawa handphone. Saya merasa mubazir banget materi kalau tidak dicatat atau direkam. Karena otak manusia punya keterbatasan dalam mengingat. Banyak yang disampaikan saat pengajian, bisa tidak berbekas satupun. Kan sayang.
Jadi kalau pengajian saya sering tuh merekam ceramah beliau. Kadang hanya saya endapkan di handphone atau laptop. Kadang saya upload ke YouTube atau Instagram. Kalau ada waktu saya putar lagi. Istri pun bisa ikut menyimak ceramahnya.
Alhamdulilah, betul sekali Pak Padil.. banyak manfaat dari kita mengikuti pengajian secara langsung ,walau di jaman now untuk mencari ilmu agama bisa d dapat dari internet. Merekam isi dri pengajian tentu sangat bermanfaat kita bisaberbagi pada teman dan saudara yang belum bisa mengikuti pengajian.
ReplyDeleteBetul Bu. ada banyak manfaat dari pengajian. Pengajian di rekam biar banyak lagi yang mendengarkannya
DeleteAda benarnya juga Pak Padil. Memang manusia modern cenderung berpikir praktis seperti itu. Semuanya selalu cukup dari rumah saja. Itulah dampak perkembangan teknologi dan peradaban.Semoga ghirah pengajian tetap ada pada warga kompleks kompleks dan perumahan
ReplyDeleteAamiin. Semoga ya pak. Sebab berguru harus punya guru juga. Dan itu tidak didapat melalui Yutub. Hehe
DeleteTempat saya baru akan dimulai bulan ini. Banyak manfaat ilmu yang didapat dan bisa silaturahmi sekaligus.
ReplyDeleteMudah-mudahan lancar ya Bu. Aamiin
DeleteSetuju Pak, dengan menghadiri pengajian secara langsung kita dapat menambah ilmu sekaligus bersilturahmi
ReplyDeleteSepakat, Bu. Mari manfaatkan selagi ada. Aamiin
DeleteSudah lama sekali saya tidak ikut pengajian. Semenjak Ayah saya meninggal, jadi tidak ada yang mengingatkan.
ReplyDeleteTulisan Pak Padil menjadi pengingat untuk melakukannya lagi.
Sehat selalu Pak Padil
Wah, jadi kenangan tersendiri kalau begitu Pak. Saya bayangkan, setiap Pak Indra berangkat, setiap itu pula ayah Pak Indra menyuruh.
DeleteSalam Pak ke Ust Ending, saya salah satu murid beliau
ReplyDeleteWah, benarkah Bu? Luar biasa..
DeleteMencerahkan, mengingatkan. Saya suka dg pak ustadz yang tidak memvonis ini dan itu, moderat kayaknya.
ReplyDeleteBenar, Pak D. Beliau moderat. Ke masyarakat tradisional masuk, ke modern juga masuk.
DeleteBetul sekali, ilmu bisa didapat dg bantuan google, tp momen silaturahmi antar warga didapatkan lewat pengajian luring di dunia nyata. Jd lebih bermakna..
ReplyDeleteNah, betul, Ambu. Setiap perjumpaan dengan warga, ada banyak ilmu dan masukan yang didapat.
DeleteSambil menyelam minum air. Luar biasa...
ReplyDeleteHehe.. benar, Bu. Banyak yang didapat
DeleteBetul sekali, meski bisa belajar dari internet, belajar agama langsung kepada sang guru lewat pengajian tentu lebih afdhol. Terima kasih Pak. Jadi kangen ngaji
ReplyDeleteSepakat, Bu. Banyak hal yang tidak didapat dari hanya lewat Yutub aja.
DeleteKetika melihat videonya, saya sudah merasa memperoleh ilmu, lebih tepatnya sebagai pengingat. Kini, di-edisi-kan dalam bentuk tulisan yang dilengkapi juga dengan video. Lengkap !.
ReplyDeleteDivideonya lebih pas. Langsung dari sumbernya. Kalau tulisan Khawatir ada salah. Hehe
DeleteManfaat lain adalah bisa amenikmati kesegaran minum teh hangat..... tapi ini situasional hehehe. Bagus Pak analisanya. Salam literasi.
ReplyDeleteSayangnya disini kopi pak. Pait pula. Tapi segeeer. Mata jadi melek
DeleteSetidaknya jangan tinggalkan pengajian yang ada di lingkungan sekitar kita. Meskipun lewat Media sosial pun banyak kajian kajian islami. Luar biasa.
ReplyDeleteSepakat, Bu. Begitulah harusnya. Ada banyak hal yang tidak didapat dari pengajian online.
Delete