Sebagai Tanda Cinta, Nak
Malam ini Mas Jundi pengen main. Padahal sesuai jadwal harusnya malam ini dia tidak main. Ya saya membuat jadwal main anak saya. Mas Jundi adalah anak sulung. Seusia dia memang sedang senang-senangnya main. Main sama temen-temennya. Biasanya main sepak bola.
Tapi saya pikir tidak bagus juga setiap malam main. Dia juga harus istirahat atau melakukan aktivitas lainnya seperti ngaji, belajar atau di rumah aja main catur.
Biasanya kalau main sama Bunda pulang pulang bajunya basah oleh keringat. Kakinya kotor. Bahkan luka atau cidera. Seperti kemarin, katanya dia keseleo. Walaupun agak aneh juga. Keseleonya di pangkal paha. Lah, biasanya kalau main bola keseleo itu di pergelangan kaki.
Orang tua melarang bukan tanpa alasan. Bukan mengekang tanpa maksud tertentu. Orang tua melarang punya niat. Khusus malam ini saya tidak mengizinkan Mas Jundi main karena ini kan malam Jumat, lebih baik digunakan untuk mengaji atau tetap berada di dalam rumah.
Malah zaman dulu kalau malam Jumat itu baca Yasin. Atau yasinan. Kalau enggak yasinan kampung atau masyarakat yasinan di rumah.
"Abi maksudnya boleh main nggak?" Tanya Mas Jundi menghampiri saya di dalam mushola. Saya tidak langsung menjawab justru membalas dengan pertanyaan juga.
"Kira-kira boleh enggak?"
"Kayaknya nggak boleh," kata Mas Jundi.
"Betul, iya Mas nggak boleh main ya malam ini. Soalnya ini kan malam Jumat Ayo kita ngaji di rumah."
Di rumah Mas Jundi ngaji. Saya dan istri bagi tugas. Saya menyimak ngaji adiknya Mas Jundi. Kalau tidak salah masih di Iqro 1. Mas Andi sudah Iqro 5. Sudah kalimat bersambung.
Selesai ngaji Mas Jundi deketin saya. Minta izin untuk main. Lantas saya oper untuk izin ke istri saya. Ternyata diizinkan sama istri. Akhirnya Mas Jundi pergi main ke luar.
Tidak berapa lama terdengar azan Isya. Setelah Isya maksudnya nggak minta izin main. Lha temennya nggak ada. Mereka pada di dalam rumah juga. Kalau begini saya nggak usah saya untuk menyuruh Mas Jundi diam di rumah.
#KamisMenulis
#SahabatLagerunal.
Anak-anak memang perlu diberikan pengertian sedikit demi sedikit mana yang boleh dan tidak boleh. Meskipun aturan di rumah bisa juga fleksibel sih.
ReplyDeleteBetul Pak... Melarang mereka bukan berarti kita tidak sayang. Buat jadwal untuk anak kpn main kpn tidak boleh main. Sip Pak. Smg dg begitu anak-anak bisa lebih disiplin.
ReplyDeleteKadangkala perlu juga kita melarang jika sudah berada di luar kesepakatan. Melarang bukan berarti tak sayang.
ReplyDeleteLuar biasa... Betul sekali, kita memberi kebebasan kpd anak2 dg mengikuti tata tertib yg ada di rumah. Kalau anak2 dibiarkan bermain terus. Kapan belajarnya dan mau jadi apa setelah dewasa???
ReplyDeleteKalau orang tua tdk menanamkan kedisiplinan bahaya...