5 Strategi Memperbaiki Silaturahmi
Saudara saya pernah marah karena saya tidak singgak ke rumahnya pada lebaran tahun lalu. Bahkan saya dibilang sombong dan sudah lupa dengan saudaranya. Padahal karena tidak sempat saja. Mudik itu sering tidak terasa lamanya. Satu bulan saja terasa kurang. Apalagi beberapa pekan. Sebab kita harus berbagi waktu untuk keluarga, tetangga, dan saudaraa lainnya.
Hal ini menjadi beban pikiran. Kalau harus menunggu lebaran artinya setahun lagi saya bisa memperbaiki kesalahan. Padahal saya merasa permasalahannya sepele saja. Dari sana saya belajar kalau orang dewasa itu sering membesarkan masalah yang sepele. Bagi yang sudah berkeluarga pasti sering mengalami hal seperti itu.
Tak mau menunggu lebaran tahun berikutnya, saya ingin segera baikan dengannya. Agar masuk bulan puasa tanpa beban. Jadi dua bulan sejak lebaran tahun lalu, saya sudah melakukan ‘perbaikan’.
Pertama, memperbanyak doa supaya hubungan kami segera membaik. Saya berdoa agar hatinya dibukakan untuk memberi maaf untuk saya. Banyak hal bisa diupayakan dengan doa. Termasuk dalam memperbaiki hubungan dengan orang lain.
Kedua, mengirim doa positif di grup keluarga. Tidak secara khusus ke dia atau lainnya tetapi bersifat umum untuk seluruh keluarga besar. Isinya tentang semoga keluarga dan saudara mendapatkan rezeki yang luas, umur yang berkah dan anak-anak yang soleh/solehah.
Ketiga, memberi hadiah. Sebelum mudik lebaran ini, saya sudah menyiapkan hadiah untuk anak-anaknya. Rencananya akan diberikan saat berkunjung. Karena anaknya dua, hadiahnya dua pula. memberi hadiah, meskipun tak langsung ke saudara, malah lewat anaknya, ternyata efektif juga untuk mempererat silaturahmi.
Memberi hadiah ternyata banyak manfaatnya. Agama mengajarkannya pula. Rasulullah SAW bersabda, “Silakan saling memberi hadiah kalian, maka kalian akan saling mencintai.”
Beberapa strategi di atas terbukti manjur. Saat lebaran ini hubungan kami membaik. Saat ketemu langsung akrab seperti tidak ada masalah sebelumnya. Mungkin karena sudah ada ‘pendahuluannya’ tadi.
Kirim doa di grup juga cukup ampuh. Tidak cukup sekali tetapi beberapa kali. Sehingga saat bertemu komunikasi pun sudah lancar. Materi doa bisa dicari di internet memanfaatkan layanan IndiHome yang menyediakan internet stabil. Dengan memanfaatkan internet menyatukan Indonesia bisa menjadi pilihan berbagai keperluan termasuk strategi menyambung silaturahmi.
Internet menyatukan Indonesia bisa menjadi solusi bagi berbagai kebutuhan kita. Di saat lebaran kita mungkin tidak bisa bertatap muka langsung. Banyak orang yang tak bisa mudik karena pekerjaan, tugas, dan kewajibannya lainnya. Maka silaturahmi pun bisa dilakukan dengan memanfaatkan internet menyatukan Indonesia lewat video call. Memang pemaknaannya berbeda dengan silaturahmi tatap muka. Tapi ini lebih baik daripada tidak sama sekali.
Keempat, memperbanyak pujian. Saya semakin banyak memuji keluarganya. Anak pertamanya kelas V Sekolah Dasar. Anak keduanya masih kecil. Baru belajar berjalan. Saya sering memuji perkembangan anaknya. Saya juga memuji pekerjaannya. Saya bilang dia pandai manfaatkan peluang.
Banyak hal yang bisa dijadikan bahan pujian. Tapi tentu saja dengan pujian yang apa adanya dan tidak dibuat-buat. Kalau mau jeli banyak kok bahan yang bisa dibuat pujian.
Kelima, sering memberikan kalimat positif. Perbanyaklah memberikan ungkapan positif atau kelebihannya. Hindari ungkapan negatif, kritik atau melihat kekurangannya. Kalau sudah terbiasa dengan kalimat positif sebetulnya bermanfaat untuk kita sendiri. Kita bisa menjadi pribadi yang lebih positif. Seperti ini kita juga yang untung.
Rukun dengan sesama apalagi kepada saudara sendiri banyak manfaatnya. Ya, sesama saudara kita harus rukun. Dengan rukun hidup kita akan terasa nyaman dan saling bantu.
Saya pernah bertengkar hebat dengan semua adik saya. Tapi setelah itu ya baikan lagi. Jangan sampai putus persaudaraan karena pertengkaran. Saudara kandung harus saling sayang
ReplyDeleteHarus akur ya Mbak sama sodara. Apalagi sodara kan paling dekat dan paling lama berinteraksi dengan kita. Hehe
Delete