Empat Hikmah Berkurban, Refleksi Idul Adha 2023

Malam hari itu saya melempar tanya kepada istri.

"Ntar anak-anak diajak lihat hewan kurban nggak, Dek?"

"Ya diajak saja, Mas. Sekalian untuk pembelajaran."

"Benar juga. Kan banyak hal yang bisa didapat dari berkurban. Mulai dari perjuangan mengumpulkan dana sampai benar-benar beli hewan kurban."

Sebab godaan berkurban juga banyak. Salah satunya adalah pengen ini itu ketika uang sudah ada. Atau, uang kurban sudah terkumpul eh tapi ada saja kebutuhan yang memaksa dipenuhi. 

H-1 Idul Adha saya ajak anak mengobrol. 

"Ntar pas penyembelihan Mas mau lihat ke kandang kambing?"

"Emang kita punya kambing?"

"Punya. Hasil beli dari orang. Itu untuk kurban di hari raya Idul Adha."

"Kambingnya punya siapa?"

"Punya adek. Berkurban tahun ini atas nama adek Firaz. Sebab mas sudah pernah sebelumnya."

"Ya udah. Ayo lihat ke sana."

Penyembelihan hewan kurban di tempat saya beli kambing dilakukan sehari setelah salat Ied. 

Salat Idul Adha hari Rabu, maka penyembelihan di hari Kamis. 

Alhamdulillah hari itu anak-anak cepat bangun. Segera kami bergegas ke kandang kambing. Kami bertiga pakai motor.. istri di rumah karena ada tamu. Temannya datang ke rumah. Kami melewati alun-alun, sekolah Al Qudwah, hingga sampai di kandang kambing. Letaknya di Kadu Agung. Nggak jauh. Hanya sepuluh menit saja ke sana. 

Sampai di sana ketemu murid yang juga beli kambing di sana. Kambingnya dipotong di sana juga. Alhamdulillah jadi momen silaturahmi. Kambing murid disembelih dulu. Kambing kami belakangan. 

"Allahuakbar... Allahuakbar... Allahuakbar..." Pak Fadli, pemilik kandang kambing yang juga guru PAI di sekolah kami yang menyembelih. Beliau sudah kelihatan profesional saja. Alhamdulillah tidak lama prosesnya. 

"Mau dibikin berapa bungkus, Pak?"

"Lima saja. Dipisahkan ya masing-masingnya."

"Siap, Pak Padil." 

Tidak berapa lama nunggu, akhirnya selesai juga. 

"Beres pak. 6 bungkusDaging tulang, jeroan 1 bungkus kepala 1 bungkus."

"Maaf, kepala dan jeroannya ditinggal saja Pak Fadli. Nggak usah buat saya."

"Ok. Siap."