Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Liburan Di Bandung, Taman Lansia Hingga Bendros

 


Hari pertama kami mengantarkan Bunda ke hotel Citarum. Saat itu masih pagi. Sekitar jam 8. Tidak lama Bunda masuk ke ruangan. Lalu kami cari sarapan. Tidak jauh dari hotel Citarum atau lokasi pelatihan.
Mas Yuni minta naik kuda. Tapi tidak lama melihat bus keliling Bandung.

"Mau naik bus atau naik kuda aja?"
"Naik bus aja deh."
"Ya udah berarti nggak usah naik kuda ya."

Kami sarapan di Taman Lansia. Aku pesan nasi kuning dengan topping ikan tongkol. Isinya Nggak cuman ikan tongkol saja tapi ada telur iris, tempe orek, mie dilengkapi dengan kerupuk.

Anak-anak pesan bubur ayam. Mas Jundi seporsi, adek Firaz setengah porsi. Mas habis malah adek yang nggak.



Setelah sarapan kami menuju ke museum geologi sebab di sana lah bus keliling Bandung.

Kami naik bandros tiketnya dibayar kalau mau jalan aja. Harga tiketnya rp20.000 per orang. Jadi saya membayar rp60.000. kelilingnya lama banget mulai jam 08.00 jam 09.00 sampai 09.31. jadi lebih dari setengah jam. Kalau tidak salah, selama itu.



Anak-anak sampai ngantuk naik bus karena saking lamanya. Melewati alun-alun Bandung, gedung sate, Jalan Braga, taman Maluku, taman lalu lintas dan lainnya.

Sebelum jalan-jalan ke Bandung lebih baik naik bendros ini deh. Supaya ada alternatif mau main ke mana.

Selesai naikin bendros, Saya minum bajigur untuk menghangatkan badan. Anak-anak minta pulang karena pada ngantuk. Ini kesempatan jalan-jalan kok malah ngantuk. Akhirnya kami kembali ke penginapan. Tidak lama kemudian anak-anak tertidur. Bangun saat azan zuhur. Setelah salat di jamak qashar kami cari makan. Menunya adalah menu favorit kami yaitu ayam geprek harga rp10.000. kalau tambah nasi harganya rp4.000.

Saya pesan 3 porsi. Dua porsi pakai sambal kemangi. Satu porsi lagi tanpa sambal untuk adek Firaz.

Selesai makan kami kembali penginapan karena hujan turun. Pengennya sih jalan lagi antara ke alun-alun Bandung atau taman lalu lintas.

Dua jam kemudian hujan reda. Kami agak bingung menentukan tujuan selanjutnya. Tapi akhirnya dipilih ke alun-alun Bandung mudah-mudahan sudah buka alun-alun di depan masjidnya.

Dengan menggunakan taksi online yang tarifnya terjangkau Kami sampai di alun-alun Bandung.

Dulu kami ke sini bulan Februari 2023. Saat itu alun-alun Bandung tutup karena ada renovasi. Ternyata ke sini lagi juga masih tutup. Kecewa sih tapi ya mau bagaimana lagi.

Dekat alun-alun Bandung ada pasar Rakyat. Kami ke sana. Mas Jundi naik komidi putar. Dengan harga rp10.000 satu tiket. Adik Firas nggak ikut karena takut. Sekitar 15 menit kemudian kami menuju gedung Merdeka. Yang di sana ada hantu-hantu dan juga tokoh kartun. Mas Juli dan adik foto bareng. Mereka seperti ngamen sih. Ada kotak sumbangannya. Bayarnya boleh seikhlasnya.

Maksudnya sampai foto dengan dua karakter.

Menjelang magrib Bunda nyusul kami ke masjid Raya Bandung. Salat di sana.

"Wah masjidnya luas banget," kata Mas Jundi.
"Iya pas masuknya tambah kelihatan besar. Padahal kalau dari luar kelihatan biasa aja."

Kami menyimpan sandal di rak penitipan. Sandal pun jadi aman.

Kami menuju pasar rakyat lagi. Kali ini kami naik komedi putar semuanya. Adek Firaz sama saya. Mas Jundi sama Bunda.

Kami sempat mencoba foto jalanan atau street photography. Tarifnya rp5.000 per foto. Entah berapa cekrekan yang diambil. Namun ada 6 foto yang terpilih. Jadi kami membayar rp30.000.



Kami pulang dengan menggunakan taksi online lagi. Lumayan terjangkau untuk transportasi liburan di Bandung ini. Sekitar pukul 08.00 kami sudah berada di penginapan. Kami sudah membawa tentengan berupa makan malam, pakaian yang sudah selesai di laundry, dan air minum.

Malam itu saya sudah merencanakan untuk jalan-jalan ke Gasibu yang katanya bakal rame di pagi hari. Rencananya jalan kaki saja. Itu ada rencana untuk ke taman lalu lintas. Pukul 09.00 saya sudah persiapan untuk tidur. Jangan tidur larut malam supaya badan fit untuk liburan besok.

Post a Comment for "Liburan Di Bandung, Taman Lansia Hingga Bendros"