Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Backpacker Sekolah ilalang ke Jogjakarta

 


 Setiap lembaga punya cara untuk refreshing aktivitas. Nah, kalau sekolah ilalang, salah satunya adalah dengan melakukan backpaker. Sekolah ilalang ini adalah sekolah anak saya. Bukan sekolah formal. Ya, jadi ilalang adalah sekolah non formal. Sekolah yang terletak kampung Balida, Rangkasbitung, kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Kegiatan backpaker dilakukan pada 19-21 Mei 2024. Mengambil week day atau hari biasa supaya tidak macet di lokasi tujuan. Ke mana tujuan backpaker? Jogjakarta! Ya, kota pelajar itu yang jadi tujuan kegiatan sekolah kami. Bukan hanya anak-anak saja tetapi juga bersama keluarga. Jadi ayah, ibu, dan keluarga lainnya diajak. 

Keberangkatan

Rombongan keluarga ilalang berangkat dari stasiun Rangkasbitung pukul 07.00 WIB. Ada yang sudah kumpul sejak pukul 05.00. Kami berangkat pakai motor, nanti dititip di stasiun. (Ternyata ongkos parkir selama 3 hari adalah Rp. 28 ribu).

Sebelum berangkat Abah Apri, kepala sekolah, memberikan penguat agar selama di jalan bisa dijadikan panduan. tidak lama. sekitar lima menit. Ditutup dengan doa. Lalu foto-foto dan segera berangkat. Setiap keluarga menyiapkan kartu multitrip atau e money untuk naik Commuter line.

Tiga hari melakukan back paker bersama ilalang school untuk mendapatkan banyak makna tentang kehidupan. Sekolah ilalang yang ada di kabupaten Lebak Provinsi Banten melakukan agenda tahunan ini ke Jogja. Sebuah kota yang melambangkan kenyamanan dan kebahagiaan.

Tak sekadar backpaker-an, agar punya banyak makna, maka kegiatannya diisi dengan belajar. Sesungguhnya hidup akan punya banyak warna. Di kehidupan akan ditemukan berbagai hal. Kita tinggal memilihnya untuk mengambil hal baik atau buruk.

Hidup mencari kondisi tenang, senang, bahagia, dan syukur. Setiap waktu yang kita punya bisa kita gunakan atau buang dengan percuma. Itu hak kita. Tapi, setiap detik yang dilakukan ada konsekuensinya.

Setiap manusia berawal dari suci. Kita sendiri yang menodainya. Begitu juga dengan anak-anak. Kalau kita memberikan perlakuan yang salah maka mereka akan menjadi generasi strawberry: menarik tapi rentan. Perlakuan seperti apa misalnya? Tidak berani memberikan mereka ujian yang dapat menempa daya tahan mereka terhadap kehidupan.

Sesungguhnya banyak kesibukan kita. Namun, Apapun kesibukannya, cari rida Allah. Berbuat kebaikan, yang membuat kita dekat pada Allah. Begitu juga dalam hal keluarga.

Maka, Kurikulum pertama mengenal Allah. Kedua, berbakti kepada orang tua. Ketiga, mengenali diri dan menguatkan daya diri. Keempat , menguatkan keluarga. Kelima, berbuat baik pada alam.

Dalam sebuah keluarga ada seorang ayah dan ibu. Keduanya harus bersinergi mendidik anak dengan karakteristiknya masing-masing. Nah, tugas ibu cerewet. Menyuruh suaminya. Sementara, suami tugasnya menjalankan permintaan.

Memang berat tugas sang ayah. Sebab, Sebelum mengasuh anak, suami mengasuh istri juga. Nah, Supaya bisa mengasuh, harus bisa mengasihi.

Istri makhluk halus. Sering memberikan kode atau isyarat atas keinginannya. Suami manusia bodoh. Sering tidak jelas dengan isyarat itu. Maka, bahasa kepada suami harus jelas.

Cara terbaik mendidik Anak adalah dengan menyerahkan kepada Allah, lewat doa. Ya, itulah cara terbaik. Jangan merasa mampu bisa hanya sendiri. Perkuat membangun karakter. Kekuatan nabi Ibrahim adalah doa. Doa2 yang sering kita baca, itu biasanya doa nabi Ibrahim.

Iman anak kita butuh ujian. Dia tidak akan masuk surga kalau belum diuji. Untuk sukses, dia perlu ditemukan dengan ujian-ujian. Dari situlah anak bisa mendapatkan pengalaman yang akan membentuknya. 

Tak hanya menikmati perjalanan saja tetapi banyak mengambil pelajaran di sepanjang perjalanan bahkan sampai pulang.

Melihat kekompakan keluarga lain yang bahkan jauh dari lokasi kumpul tetapi tepat waktu datangnya.

Melihat kerepotan dan kerempongan menyiapkan anak yang lebih dari tiga orang, itu bukan hal yang sederhana. Mengingat satu anak dengan anak lainnya bisa berbeda karakter, ada yang mudah dikondisikan, ada yang butuh tenaga ekstra.

Ada keluarga yang unik. Mereka punya banyak anggota. Anak tertua punya tanggung jawab mengasuh adiknya. Masing-masing punya tanggung jawab terhadap barang bawaannya.

Luar biasa kerempongan yang terjadi. Tapi itu diambil hikmahnya saja. Mulai dari terpisah dari kereta, hingga ada barang yang tertinggal. Ngomong-ngomong tentang barang yang tertinggal ini, ada beberapa keluarga yang mengalami.

Ada yang oleh-olehnya tertinggal, ada kacamatanya, dan lainnya. Tapi semuanya tidak panik. Di sanalah mendapatkan pengalaman berharga.

Rombongan sekolah ilalang di keraton Jogja (dokumentasi humas)


Rombongan itu ibarat komunitas yang sedang tumbuh bersama. Komunitas yang sedang mendidik anak-anak secara bareng-bareng. Seperti sebuah ungkapan, "Mendidik anak itu butuh orang satu kampung." Tidak cukup satu keluarga tetapi banyak keluarga. Menganggap anak orang lain seperti anak sendiri sehingga memberikan perhatian, bimbingan, dan respon yang baik. Kalau untuk anak orang bisa bersikap lemah lembut, harusnya anak sendiri begitu juga, bahkan lebih lembut.  

 




15 comments for "Backpacker Sekolah ilalang ke Jogjakarta "

  1. program ini adalah kesempatan untuk belajar tentang diri sendiri. jadi berasa didorong untuk keluar dari zona nyaman dan mencoba hal-hal baru. Peserta juga belajar bagaimana bekerja sama dengan orang lain dan menyelesaikan masalah secara kreatif.

    ReplyDelete
  2. Menurut saya konsep belajar seperti ini sangat menyenangkan karena lebih santai. Sehingga anak lebih bisa menikmatinya, rasanya seperti sedang jalan-jalan tapi sebenarnya ada banyak ilmu yang mereka pelajari. Benar sekali kak, dalam mendidik anak diperlukan kerjasama antara kedua orang tua. Orang tua harus berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pendidikan yang terbaik buat anaknya dan jangan lupa ikhtiar tersebut harus dikuatkan dengan doa

    ReplyDelete
  3. Ini sekolah alam ya kak , seru juga ya jadi anak-anak ga suntuk dikelas mereka lebih menyatu dengan alam sekitar jadi semangat belajarnya

    ReplyDelete
  4. Benar Pak Guru, dalam menjalankan kehidupan ini yang utama cara keridhaan Allah SWT, karena dari DIA juga kita mendapat banyak rejeki dan keberkahan

    ReplyDelete
  5. seru banget ya bisa backpackeran seramai ini, ada anak-anak pula ya dan kayaknya mereka juga menikmati sepanjang perjalanan ya.
    ayooo, nanti backpackerannya lebih jauh lagi, ke Sulawesi yuk :D

    ReplyDelete
  6. petualangan sejati mereka bukanlah hanya tentang tempat-tempat yang mereka kunjungi, tetapi juga tentang ikatan yang mereka bangun selama perjalanan. Di bawah bintang-bintang di malam hari, mereka duduk bersama di sekitar api unggun, berbagi cerita, tawa, dan impian mereka satu sama lain. Mereka belajar tentang toleransi, kerjasama, dan arti sejati dari persahabatan sejati.

    ReplyDelete
  7. Sekolah ilalang ini PKBM atau komunitas atau apa mas? Seru yaa backpacking sekeluarga besar ke Jogja. Traveling konon jadi proses yang asik untuk belajar kehidupan, bisa tahu sifat asli orang ya saat diajak bepergian.

    ReplyDelete
  8. Unik ini jalan-jalan dari sekolahnya pake sistem backpackeran. Udah gitu tak hanya muridnya, orang tua juga ikut.
    Banyak hal positif yang bisa diambil hikmahnya, termasuk menguatkan ikatan orang tua dan anak dalam program backpaker ini

    ReplyDelete
  9. Menarik sekali sekolahnya, Pak Guru, ada program backpacker sebagai salah satu cara untuk belajar. Wah orang tuanya bisa ikut juga lagi. Anak bisa belajar banyak dari kegiatan ini. Masyaallah...

    ReplyDelete
  10. Apapun kesibukannya, tetap cari ridho Alloh... Masyaallah keren ide backpacker nya nih!. Jarang ada lembaga yang mengadakan trip seperti ini. Pastinya bakal berkesan untuk yang ikut

    ReplyDelete
  11. Suka banget sama kalimat ini, "Iman anak kita butuh ujian. Dia tidak akan masuk surga kalau belum diuji. Untuk sukses, dia perlu ditemukan dengan ujian-ujian. Dari situlah anak bisa mendapatkan pengalaman yang akan membentuknya."

    ReplyDelete
  12. Saya baru tahu kalau ada Sekolah Ilalang di Rangkasbitung. Apalagi ada program backpacker ya. Seru banget nih, backpacker bareng keluarga dan teman-teman sekolah.

    ReplyDelete
  13. Pak guru ikut.....backpacker ternyata perlu di coba nih.Tapi setelah baca artikel ini, terutama di paragraf terakhir, seperti dengerin tausiah, sukses ya Pak guru.

    ReplyDelete
  14. Wah seru pastinya backpakeran dari Banten ke Yogyakarta. Kayak Si Roy-nya Gola Gong. Setiap perjalanan pasti menuai makna dan pelajaran tertentu, saya sepakat. Perjalanan seperti itu bisa lebih meningkatkan bonding keluarga dan pertemanan. Asyik bingits.

    ReplyDelete
  15. Seru banget sekolah di sekolah ilalang. Nyampe jogja ke mana aja? Penasaran sama cerita lengkapnya. Anak2 pasti ikutan hepi bisa refreshing ria.

    ReplyDelete